Istri Syok Lihat Suaminya di Rumah Seusai Jemput Anak Sekolah, Ada Benda Ini Tertambat di Jendela

Seorang suami tentunya tidak akan bisa mempertahankan seorang wanita untuk terus menjadi istrinya.

Editor: Rosalina Woso
net
Depresi juga bisa menjadi tanda adanya potensi bunuh diri pada diri seseorang / Foto : Medscape 

POS-KUPANG.COM|BANGKAPOS--Bagi sebagian orang, kehidupan memang menyimpan banyak misteri.Baik kelahiran, kematian, jodoh, hingga harta, tidak ada satu orang pun yang bisa mengetahuinya.

Oleh karena itu, manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.

Termasuk dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Seorang suami tentunya tidak akan bisa mempertahankan seorang wanita untuk terus menjadi istrinya.

Meskipun hal itu sangat diinginkannya.

Begitu juga sebaliknya. Bila takdir memang mengatakan mereka berpisah, maka pastinya mereka akan berpisah jua.
Berbagai hal pun akan menjadi penyebabnya.

Itu seperti yang terjadi baru-baru ini. Sebuah kisah memilukan terjadi pada pasangan suami istri (pasutri).

Mereka merupakan warga Jalan Sufat Agung Blok VIII, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Peristiwa yang membuat heboh warga tersebut bermula saat Wulan pulang ke rumah, Senin (4/12/2017).

Hal itu kemudian membuat kaget keluarga dan warga sekitar.
Saat itu Wulan baru saja menjemput anaknya yang masih bersekolah di sebuah TK.

Namun, saat berada di rumah, dia menemukan pemandangan yang tidak seperti biasanya.

Bagus, sang suami tiba-tiba ditemukan tewas.
Tubuh Bagus yang tergantung ditemukan oleh Wulan sekitar pukul 11.00 WIB.

Padahal, saat ditinggal menjemput anaknya, sang suami masih hidup.

Ketika masuk rumah, Wulan kaget mendapati suaminya sudah tergantung di sebuah tali berwarna biru.

Tubuh Bagus ditemukan di kamar depan rumah kontrakan keluarga itu.

Wulan lantas meminta tolong mertua dan pembantunya.
Dia juga meminta bantuan seorang tetangganya, Adie Prayitno, yang juga merupakan Ketua RT setempat.

Rumah Adie berada di depan rumah Bagus.
"Istrinya yang menemukan pertama kali, setelah menjemput anaknya pulang sekolah," imbuh Adie.

Tali biru itu tertambat di kusen jendela.

"Mertua dan pembantu yang pertama kali ikut nolong, tali sudah dipotong oleh istrinya," ujar Adie.

Hanya saja ketika ditemukan, Bagus sudah meninggal dunia.

Adie mengungkapkan, selama ini dia tidak pernah mendengar adanya persoalan keluarga dari rumah korban.

Dari informasi yang dihimpun Surya, Bagus baru saja mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat kerjanya di sebuah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
Warga sekitar tidak banyak mengetahui hal itu.

PHK Bagus baru diketahui ketika ayah satu anak ini ditemukan gantung diri di rumah kontrakannya.

Bagus dan keluarga sudah empat tahun mengontrak rumah itu.
Sementara itu, Kapolsek Blimbing Kompol Slamet Riyadi menuturkan berdasarkan hasil pemeriksaan, Bagus tewas akibat bunuh diri.

"Diduga murni bunuh diri, tidak ditemukan bekas luka di badan," ujar Slamet.

Jenazah Bagus sempat dibawa ke Kamar Mayat RS Saiful Anwar, dan sore hari dikembalikan ke keluarga.
Sejumlah keluarga dan teman Bagus di provider terlihat hadir di rumah duka.

Warga kaget karena Bagus masih berusia produktif sebagai kepala keluarga.

Warga sekitar juga tidak mendengar apakah Bagus memiliki masalah keluarga atau menderita sakit.

Biasanya hal itu menjadi faktor seseorang nekat gantung diri.
(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved