Seorang Pria yang Diduga Mata-Mata Kelompok Militan Ditangkap Polisi ketika Beraksi!

Seorang mata-mata yang nekat masuk ke sebuah rumah tahanan ditangkap polisi

Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
AP via Kompas.com
Al Shabab 

POS-KUPANG.COM -- Seorang mata-mata yang nekat masuk ke sebuah rumah tahanan ditangkap polisi.

Orang tersebut diketahui bernama Abdiraham Abdi Takow (22).

Pria asal Somalia ini dituduh sebagai memata-matai untuk anggota kelompok militan Al Shabab.

Dilansir dari Daily Nation, pada Minggu (3/12/2017) peristiwa ini terjadi di Kenya, Afrika.

Abdiraham dinyatakan bersalah setelah menyelinap ke Penjara Mandera GK, Kenya, Afrika.

Baca: Benar-benar Gila, Pria Ini Ngamuk di Sekolah Dasar Sebabkan 2 Orang Murid Tewas, Ini Balasan Warga

Penyelinapannya bermaksut untuk mengumpulkan informasi untuk militan tersebut.

Dia ditangkap pada 14 September 2017 oleh dua petugas penjara yang melihatnya dari tower pengintai.

Hussein Osman Mursal seorang saksi penuntut dan seorang sipir penjara mengatakan kepada pengadilan bahwa terdakwa menyelinap ke penjara melalui sebuah lubang di dinding.

Baca: Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris IKTL Beri Pelatihan Bahasa Inggris Buat Warga Desa

"Saya berada di menara pengintai saay melihat dia masuk melalui sebuah celah yang digunakan tukang bangunan saat bekerja," kata Musal.

Abdirahaman Abdi Takow
Abdirahaman Abdi Takow (Daily Nation)

Atas tindakannya yang mengintai ruang tahanan, sekarang ia harus masuk ke ruang tahanan tanpa harus menyelinap.

Dia divonis 30 tahun penjara atas perbuatannya tersebut.

Al Shabab

Al Shabab adalah kelompok militan Islam yang muncul akibat anarkisme yang mencengkeram Somalia.

Mereka muncul setelah para panglima perang menggulingkan diktator negeri itu pada 1991.

Al Shabab berarti "Para Pemuda", sebelumnya adalah sebuah kelompok lemah pecahan dari pemerintahan persatuan Islam yang dibentuk pada 2006 untuk mendirikan negara Islam Afrika Timur.

Al Shabab pernah menguasai hampir seluruh wilayah ibu kota Mogadishu dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan Somalia pada 2006.

Baca: Subtitle di Video Girlband Red Velvet Bikin Netizen Emosi, Ternyata Ini Maksudnya

Pada tahun 2011, Al Shabab memperingatkan pemerintah Kenya bahwa mereka akan menyerang negara tersebut.

Hal ini sebagai bentuk pembalasan atas intervensi militer Kenya ke wilayah Somalia.

Serbuan militer Kenya itu sangat efektif mengurangi kekuatan dan pengaruh kelompok militan itu di sejumlah wilayah Somalia.

(Tribunnews/ Rika Apriyanti)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved