Bupati Flores Timur Minta Guru Tidak Perlu Takut Kepada Kepala Dinas PKO
Bupati Flores Timur selain berterima kasih kepada guru juga meminta agar guru tetap berkarya untuk mendidik anak bangsa
Penulis: Felix Janggu | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | |LARANTUKA - Pengurus persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Larantuka Flores Timur Senin (27/11/17) mengadakan tatap muka dengan Bupati Flotim Anton Hadjon.
Bupati Anton bersama Ketua DPRD Flotim Yoseph Sani Betan dan Wakil Bupati Flotim Agustinus Payong Boli ikut menghadiri tatap muka dengan guru TK, SD, SMP dan SMA di Larantuka.
Kegiatan berpusat di Taman Kota Larantuka itu dihadiri oleh sedikitnya 500 guru se-Kecamatan Larantuka.
Ketua panitia Maksi Kolin membuka kegiatan mengungkapkan tujuan pelaksanaan tatap muka dengan pemerintah dan DPRD Flotim hari itu.
Menurutnya, moment tatap muka dengan pemangku kebijakan di Flotim itu sebagai kesempatan untuk bersama-sama merefeksikan profesi guru di usianya yang ke-72 Tahun 2017.
"Tema HUT PGRI tahun ini tentang kerja kolektif, tentang etos kerja, disiplin dan karakter," kata Maksi.
Maksi mengajak sesama guru untuk saatnya berkolaborasi, bekerjasama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Flores Timur.
"Dan guru memegang peran penting. Dari hari ke hari kita terus berefleksi untuk semakin lebih baik," kata Maksi.
Bupati Flotim Anton Hadjon menyampaikan terima kasih kepada segenap guru, karena jasanyalah maka orang-orang orang hebat dihasilkan di negeri ini.
"Saya berdiri di sini karena guru. Ada guru-guru saya ada di bawah tenda ini. Saya sangat berterima kasih, telah mendidik dan mengajar saya," kata bupati Anton.
Bupati Anton menyampaikan profisiat kepada gurunya dan menyampaikan selamat ulang tahun ke-72.
"Usia yang tidak muda lagi. Teruslah berproses dan berbenah. Berikan yang terbaik untuk anak anak Lewotana, generasi penerus bangsa," kata Bupati Anton.
Menurutnya, guru pintar, guru cerdas, guru kreatif pasti anak-anak didik juga ikut pintar, cerdas dan kreatif.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan dialog yang dipandu Wakil Ketua Agupena Flotim Silvester Witin.
Tiga panelis Bupati Anton, Wakil Bupati Agus Boli dan Ketua DPRD Nani Bethan.
Hadir juga Ketua PGRI Flotim Bartolomeus Penana Payong, ketua PGRI Larantuka, Frans Keri Tukan, Kadis PKO Bernard Beda Keda, dan Ketua Agupena Flotim Maksi Masan Kian.
Ratusan guru antusias bertanya berbagai permasalahan yang dihadapi.
Beberapa soal yang diangkat para guru dan disampaikan kepada tiga panelis yakni persoalan mutasi guru, pengangkatan tenaga kontrak, kurikulum dan gerakan literasi di Flotim.
Diskusi makin hangat ketika bupati Flotim meminta Kadis PKO Bernard Keda menjelaskan terkait pertanyaan guru tentang tunjangan sertifikasi.
Persoalan yang diangkat guru yakni realisasi tunjangan sertifikasi seringkali terlambat diterima oleh para guru.
Giliran dijelaskan oleh Bernard Keda alasan keterlambatan realisasi tunjangan sertifikasi, para guru dari barisan forum mengeluarkan suara protes.
Meski demikian protes tidak berlangsung lama karena Kadis PKO Bernard Keda menjelaskan persoalan secara transparan.
Sementara bupati Anton membiarkan dinamika diskusi berjalan. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya lanjutan, para guru tidak ada yang berani mengacungkan tangan.
Bupati Anton pun memperingatkan guru tidak perlu takut kepada Kadis PKO dan mengajak guru berani berbicara.
Wakil bupati Agus Boli dan Ketua DPRD Nani Bethan juga memberikan motivasi dan pencerahan kepada para guru hari itu. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/bupati-flotim_20171127_170610.jpg)