Dipaksa Belajar Keras Agar Masuk TK Terkenal, Balita 2,5 Tahun ini Stres, Rambutnya Rontok Parah

Agar bisa masuk ke TK yang terkenal, Ibunya mendaftarkan anaknya ke dalam lima kelas pelajaran yang justru membuat anaknya tertekan

Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
World of Buzz/SCMP/Sinchew
Stres, rambut balita ini rontok parah 

POS KUPANG.COM - Seorang balita yang berusia 2,5 tahun baru-baru ini kehilangan rambutnya setelah dia terdaftar di lima kelas Pre Kindergarten.

Menurut News Sina, balita tersebut bernama Tong Tong dan tinggal di Shanghai, China bersama orang tuanya.

Dua bulan lalu, Ibunya melihat beberapa helai rambut di bantal Tong Tong.

Setelah menyadari ada yang salah, dia terus memantau dia selama beberapa malam dan menyadari, anak tersebut sering berkeringat dan tersentak dalam tidurnya.

Baca: Tak Kaya, Pria Ini Ikhlas Kuburkan Bayi-bayi Aborsi dan Rawat Ratusan Anak Terlantar, Ini Alasannya

Awalnya dia mengira, anaknya kekurangan kalsium.

Dia coba menyelesaikan masalah itu dengan membeli suplemen di toko.

Dilansir dari World Of Buzz pada pada Selasa (21/11/2017), keadaan justru semakin memburuk setelah dua minggu, yaitu ketika rambut anaknya mulai rontok parah.

Melihat hal tersebut, sang ibu tidak tinggal diam, dia membawa anaknya ke Wuhan untuk menemui spesialis kulit di sebuah rumah sakit.

Dokter Goh dengan hati-hati memeriksa balita dan mendiagnosisnya dengan 'alopecia areata', penyakit yang menyebabkan rambut rontok di kulit kepala dan wajah.

Kondisi ini biasa terjadi pada orang dewasa dan remaja, tapi pastinya bukan balita.

Dokter mengatakan Tong Tong adalah pasien termuda yang pernah mereka terima dengan penyakit ini.

Ilustrasi International School
Ilustrasi International School (World of Buzz/International School)

"Apakah anak mengalami perubahan besar dalam hidupnya?" tanya dokter tersebut.

Baca: Laila Sari Tutup Usia, Kisah Hidupnya Memprihatinkan, Berikut 4 Artis Senior yang Alami Nasib Serupa

Setelah Dokter Goh terus mendesak, ibu tersebut akhirnya mengungkapkan betapa kompetitifnya hanya agar anaknya terdaftar di taman kanak-kanak yang lebih terkenal.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved