Beri Air Gratis Untuk Warga Masyarakat TTS Justru Tidak Mendidik

Ini saran dari anggota DPRD TTS terkait dengan krisis air yang melanda wilayah itu setiap musim kemarau

Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Marsel Ali
PK/VEL
Roy Babys 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, SOE - Anggota DPRD TTS, Roy Babys mengatakan, tanam air, membuat jebakan air dan menanam pohon adalah satu-satunya cara yang paling efektif untuk bisa meningkatkan debit air pada sumber mata air dan sumur bor yang dimiliki PDAM saat ini.

Dengan cara itu maka masyarakat di Kabupaten TTS tidak akan kesulitan air bersih lagi.

Roy mengatakan, masalah kekeringan dan ketiadaan air bersih di Kota SoE dan seluruh Kabupaten TTS ini sudah terjadi sejak lama terlebih pada musim kemarau seperti sekarang ini.

Namun masalah ini tidak bisa diatasi hingga saat ini. Kenapa? "Karena kita tidak mau menanganinya dengan baik. Coba kita mulai menanam pohon, membuat jebakan air atau tanam air di sekitar rumah dan tidak menebang pohon. Pastilah kita tidak akan mengalami kesulitan air lagi," kata Roy, Jumat (10/11/2017) siang.

Roy mengatakan, selama ini secara sadar dan tidak sadar, masyarakat dan pemerintah ikut andil dan bertanggungjawab terhadap masalah kesulitan air di TTS ini.

"Lihat saja dalam satu tahun anggaran, ada berapa banyak pohon yang kita tebang untuk bantuan stimulan bagi pembangunan perumahan rakyat. Ini baru dari segi APBD, belum bicara soal dana desa dan warga yang bikin rumah sendiri. Coba berapa pohon yang kita tebang tanpa pemulihan," kata Roy.

Maka ke depan, kata Roy, cara yang harus dilakukan yakni tanam pohon sebanyak mungkin, bikin jebakan air, tanam air, bikin embung sebanyak mungkin dan juga cari alternatif mata air baru.

"Kalau penambahan sumur bor, saya tidak setuju ya," kata Roy.

Roy juga tidak setuju dengan pemberian air tanki secara gratis kepada masyarakat.

"Kekeringan, ketiadaan air bukan masalah baru di TTS, ini sudah terjadi sejak lama. Kita jangan seperti mpemadam kebakaran, membawa air tanki gratis ke masyarakat. Secara tidak langsung itu tidak mendidik masyarakat," kata Roy. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved