Program Inovasi - Mark Heyward Bangga Anak Sumba Bisa Baca
Mark menyampaikan hal ini pada acara Peluncuran Program Inovasi untuk peningkatan mutu pendidikan di Sumba, NTT.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Agustinus Sape
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran, lanjutnya, maka ada skill dasar sehinga jika anak tidak bisa membaca atau menulis, maka tidak bisa mengikuti pelajaran lain.
"Kunci dasarnya ada di baca dan tulis. Jadi kita dorong anak bisa baca dan tulis sejak dini," ujarnya.
Dia mengakui, lokasi program ada di NTT, NTB, Kalimatan dan Jawa Timur. Di NTT program ini fokus di Pulau Sumba. "Di Sumba kita kerja sama dengan Forum Peduli Pendidikan Sumba (FPPS) .
Prioritas di Sumba, meningkatkan kompetensi guru, proses perekrutan kepala sekolah, pengembangan profesi kepala sekolah serta penataan dan pemerataan guru," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud RI , Ir. Totok Suprayitno, Ph.D meminta pemerintah dan masyarakat NTT memperkuat karakter anak sejak dini.
"Perkuat karakter anak bisa dengan kearifan lokal yang ada. Kearifan lokal itu seperti budaya sopan santun, rendah hati dan sebagainya," kata Totok.
Selain itu, ia menekankan soal literasi dasar, membaca, menghitung.
"Saat ini kita lihat perkembangan digital semakin meningkat. Anak-anak makin canggih, karena itu kita harus bekali anak sejak dini agar karakter mereka bisa baik ke depan," kata Totok.
Dikatakannya, karakter anak harus ditanamkan sejak saat ini. Karena itu merupakan tugas semua elemen agar sejak dini sudah tertanam karakter yang baik dalam menjaga bangsa ini. (*)