Inilah Pesan Sesungguhnya dari Mama GMIT Panggil Pulang
Inilah salah satu rangkaian acara yang digelar dalam memaknai hari ulang tahun ke-70 GMIT, yang juga bertepatan dengan
Semper Reformanda
Mama GMIT panggil pulang adalah aksi nyata dari spirit ecclesia semper reformanda (gereja selalu membaharui diri) yang menjadi tema besar perayaan 70 tahun GMIT dan 500 tahun gereja reformasi.
Mama GMIT panggil pulang adalah seruan agar setiap anak-anak GMIT memiliki spirit duc in altum (bertolak ke tempat yang lebih dalam). Bertolak selalu berarti tidak betah di zona nyaman, apalagi dalam kedangkalan tepi pantai. Anak-anak GMIT saat ini mesti mengambil peran ini.
Berani beralih (passing over) ke situasi-situasi jemaat yang memprihatinkan. Selalu menghadirkan diri dalam setiap situasi dan kondisi yang dialami mama GMIT. Dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan mama GMIT, di situ anak-anak GMIT mesti pulang dan kembali untuk berbagi.
Di sisi yang lain, GMIT sebagai rumah besar jemaat Gereja Masehi Injili di Timor mesti memiliki spirit reformanda. Selalu berubah dan beralih menuju keselamatan hidup bersama adalah panggilan gerejawi.
GMIT mesti hadir sebagai oase yang menyegarkan dahaga para jemaat, padang rumput hijau yang mengenyangkan dan rumah yang penuh susu dan madu bagi jemaat. Dalam konsep reformanda, GMIT saat ini mesti hadir dalam gerakan beralih menuju medan jemaat.
GMIT tidak boleh merasa nyaman di zona nyaman saat ini. Juga tidak mesti berpuas diri dengan pencapaian-pencapaian selama ini. Jika mama GMIT panggil pulang anak-anaknya, maka mama GMIT tidak boleh meninggalkan anak-anaknya.
Mama GMIT tidak boleh menjadi eksklusif dalam penderitaan anak-anaknya berjemaat. Ini penting agar, panggilan untuk pulang itu mendapatkan alasan yang tepat. Pulang karena merindukan mama GMIT, bukan pulang untuk mencari mama GMIT.
GMIT yang reformanda adalah GMIT yang memiliki dua karakter mendasar ini. Pertama, GMIT adalah persekutuan jemaat yang selalu bergerak dalam aksi duc in altum. Bertolak ke tempat yang lebih dalam dan tebarkan jala adalah panggilan liturgis dan profetis, sosial dan politik GMIT.
Kedua, GMIT mesti hadir sebagai fermentum mundi (ragi dunia). Ragi walau kecil namun dapat menjadikan adonan berkembang dan menghasilkan banyak roti. GMIT yang reformanda adalah GMIT yang menjadi ragi kehidupan jemaatnya dan kehidupan masyarakat global. Walau kecil, GMIT mesti menghasilkan adonan bagi kehidupan yang berkualitas, tahan uji dan kaya arti. Meragi kehidupan, meragi jemaat, meragi kebersamaan adalah panggilan GMIT.
GMIT semper reformanda adalah seruan kepada jemaat dan dunia bahwa GMIT dalam waktu 70 tahun adalah GMIT yang terlibat, GMIT yang peduli, GMIT yang tidak antikritik, GMIT yang terbuka, GMIT yang perlu dikoreksi.
GMIT 70 tahun adalah GMIT yang berangkat dari masa lalu ke masa kini untuk bergerak ke masa depan. Masa kini dan masa depan GMIT adalah persekutuan jemaat, kaum beriman kristiani yang reformis, selalu berubah. Gereja yang berubah dan senantiasa memperbaharui diri itu adalah gereja yang berubah dengan tetap mengakar pada lokalitas.
Suatu persekutuan jemaat yang bergerak dalam pemikiran global dan universal namun tetap bertindak lokal (think globally, act locally). GMIT adalah gereja yang mengakar pada lokalitas namun menghasilkan buah-buah bercitarasa global.
Tentang GMIT semper reformanda adalah tentang mama GMIT panggil pulang anak-anaknya. Proficiat dan selamat merayakan HUT ke-70 GMIT dan 500 tahun gereja reformasi. Kiranya, mama GMIT selalu mencintai anak-anaknya dan kerinduan terhadap mama GMIT adalah hasrat yang menggebu-gebu dalam sanubari anak-anak GMIT di mana pun berada. Syalom!*