Jaksa Bingung Soal Penggunaan Dana Hibah Untuk KPU TTS. Ini Yang Buat Jaksa Bingung

Laporan wartawan Pos Kupang, Novemy Leo

POS KUPANG.COM, SOE - Kajari SoE, Oscar Douglas Riwu, SH sangat heran terkait penggunaan dana Pilkada TTS 2013 lalu yang dikelola KPU.

Pasalnya, cleaning service dan satpam juga ikut dalam perjalanan dinas dan sosialisasi pilkada berkali-kali.

Fakta ini ditemukan penyidik jaksa saat menyidik kasus dana hibah Pilkada TTS 2013 yang telah menyeret dua terpidana yakni Sekretaris Soleman Kabu, bendahara Adolfina Bana serta seorang tersangka, staf Petronela Marlince Messakh.

"Kami melihat ada kejanggalan, dimana cleaning service KPU ikut juga dalam kegiatan pemilukada. Ada perjalanan berulang-ulang dari cleaning service. Terus satpam juga ikut perjalanan dinas berulang-ulang. Nah, kami bingung," kata Oscar, dihubungi Minggu (15/10/2017).

Dan dari perjalanan itu, demikian Oscar, mereka mendapatkan honor. Dan ketika dikonfirmasi ke mereka, mereka mengakui melakukan perjalanan dinas dan menerima honor itu.

Menurut Oscar, sebenarnya hal-hal seperti itu tidak boleh terjadi. Sebab tugas cleaning service adalah membersihkan ruangan dan tugas satpam adalah menjaga keamanan.

Sehingga keduanya tidak punya tupoksi untuk ikut dalam kegiatan sosialisasi pilkada dan melakukan perjalanan dinas.

"Walaupun hal ini bukan temuan kerugian. Hanya yang kami lihat kok cleaning service yang punya tugas bersihkan ruangan ikut sosialisasi pemilukada dapat honor, dapat perjalanan dinas," kata Oscar.

Oscar berharap anggaran yang digelontorkan pemerintah ke KPU tahun 2017 untuk pilkada 2018 di TTS itu tidak akan bermasalah lagi seperti pilkada tahun 2013 lalu.

"Saya sudah ingatkan ke KPU, bahwa di 2013 itu ada temuan sehingga saya sudah sampaikan agar jangan lagi ada masalah untuk pengelolaan dana pilkada TTS ke depan," kata Oscar. (*)