Predikat Sekolah Model Berkah Atau Beban?

Lembaga pendidikan sebagai sekolah model harus diakui oleh pemerintah dan masyarakat, bukan oleh lembaga atau sekolah itu sendiri.

Editor: Dion DB Putra
Net
Ilustrasi 

Untuk mengetahui tentang sekolah model yang ideal kita harus mengetahui beberapa hal penting mengenai sekolah model antara lain adalah latar belakang munculnya sekolah model dan tujuan sekolah model itu sendiri.

Pengembangan sekolah model pada tahap awal memilih sekolah negeri yang memiliki persyaratan tertentu, misalnya kelengkapan guru, sarana, lahan dan peserta didik dalam rangka memberdayakan sekolah menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan persaingan bebas dalam segala bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

Secara garis besar tujuan sekolah model adalah menjadi acuan dalam penyelenggaraan sekolah lainnya baik negeri maupun swasta serta sebagai sekolah pembina terhadap sekolah setingkat di sekitar wilayahnya dalam bidang kurikulum, pengajaran, administrasi dan sebagainya.

Secara ontologis sekolah model dalam perspektif Kementerian Pendidikan Nasional adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai model dalam keluaran (output) pendidikannya. Untuk mencapai model tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, guru, tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Dengan demikian, sekolah model dapat didefinisikan sekolah yang dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya dengan mengarahkan semua komponennya untuk mencapai hasil lulusan yang lebih baik dan cakap daripada lulusan sekolah lainnya.

Berkah atau Beban
Dalam pelaksanaannya sebuah sekolah yang telah melekat dengan predikat sekolah model harus benar-benar membenahi diri baik input maupun outputnya. Untuk menghasilkan output yang baik sekolah harus lebih membenahi inputnya misalkan pembenahan fisik komponen sekolah, kepala sekolah, guru serta proses pembelajarannya.

Pembenahan fisik komponen sekolah seperti penataan lokasi sekolah yang baik, Kepala sekolah dituntut dapat berperan sebagai professional leader dalam tindakan dan perilaku yang mendorong dirinya, guru dan staf yang ada menuju visi sekolah model.

Guru juga harus siap untuk mengembangkan bahan-bahan pembelajaran, pendekatan, alat-alat teknologi yang diperlukan untuk mendukung potensi peserta didik untuk berkembang, sedangkan dalam proses belajar-mengajar, sekolah model setidaknya berkaitan dengan kemampuan guru, fasilitas belajar, kurikulum, metode pembelajaran, program ekstrakurikuler, dan jaringan kerjasama lainnya.

Kondisi sekolah model pada saat ini belum menunjukan tingkat yang sama, baik dalam segi fasilitas maupun dalam segi kualitas. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi dan dukungan fasilitas awal disamping itu secara implisit pihak sekolah menganggap predikat sekolah model juga adalah sebagai berkah serta beban untuk sekolah.

Oleh karena itu diharapkan setelah menjadi sekolah model sekolah tersebut pada waktunya nanti benar-benar menjadi sekolah percontohan walaupun kondisi satu sama lain berbeda.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved