Teror Bom Di Atambua
Tim Penjinak Bom Selidiki Koper Hitam Tamu Hotel Liurai
Saat tiba, Tim Jibom yang dipimpin Brigadir Kepala (Bripka) Beni Kiak langsung melaksanakan tugas.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Edy Bau
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Tim penjinak bom (Jibom) dari Satuan Brimob Daerah (Satbrimobda) NTT didatangkan dari Kota Kupang untuk menyelidiki koper hitam milik tamu Hotel Liurai Atambua.
Komandan Kompi Brimob Belu, Iptu Fonny Farizky mengatakan, Tim Jibom dari Brimob NTT tiba di Atambua, Kabupaten Belu, Selasa (3/10/2017).
Saat tiba, Tim Jibom yang dipimpin Brigadir Kepala (Bripka) Beni Kiak langsung sigap melaksanakan tugas.
Tim Jibom melakukan rangkaian prosedur penjinakan bom terhadap koper hitam yang berada di atas mobil Polres Belu, di lapangan Tembak Brimob Belu.
Setiap prosedur dilakukan secara berhati-hati. Aparat keamanan, warga dan wartawan yang meliput diminta untuk selalu berada dalam jarak yang telah ditentukan.
Dua orang pria mendatangi Hotel Liurai Atambua, Kabupaten Belu, Jumat (29/9/2017) sekitar pukul 13.00 Wita.
Saat check in, seorang menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) kepada resepsionis hotel.
Pada KTP itu tercantum nama Ardi.
Kedua tamu itu menginap di kamar No. 14.
Keesokan harinya, Sabtu (30/9/2017) sekitar pukul 13.30 Wita, kedua pria tersebut check out.
Terpantau oleh petugas Hotel Liurai, keduanya membawa ransel dan satu koper warna hitam yang ditenteng.
Setelah membayar biaya penginapan dan meminta kembali KTP yang dijaminkan sebelumnya.
Kedua tamu itu bergegas meninggalkan hotel. Entah kenapa, mereka tidak membawa koper hitam.
Melihat barangnya ketinggalan, penjaga hotel sempat menegur dengan mengatakan kopernya ketinggalan.
Namun tamu tersebut lantas menjawab bahwa koper itu dititip dulu karena dirinya masih menonton balap motor (road race).
Pada saat itu memang sedang berlangsung acara Herman Herry Atambua Open Road Race 2017 di Simpang Lima Atambua.
Menurut si tamu, koper akan diambil setelah acara road race berakhir.
Namun sampai road race selesai, kedua pria tidak kembali untuk mengambil koper hitam tersebut.
Karena tak kunjung datang hingga dua hari untuk mengambil kopernya, pemilik hotel mulai gelisah dan ketakutan.
Kwatir koper tersebut berisi bom, pemilih hotel Liurai melapor Polres Belu.(*)