BKH Anak Kampung yang Sukses di Kancah Politik Nasional

Saat turun ke kampung-kampung ia merekam semua persoalan hidup yang dihadapi masyarakat NTT.

Editor: Gerardus Manyela
ISTIMEWA
Benny K Harman Saat Berada di Kebunnya 

GURATAN wajahnya mencerminkan kepribadian yang tegas dan intelektual. Politisi Partai Demokrat ini sering tampil di layar kaca membedah masalah hukum yang menggurita di negeri ini.

Dia tidak sekadar tampil untuk gagah-gagahan, tapi kapasitas intelektual dan penguasaan bidang hukum tidak diragukan lagi.

Pria kelahiran Flores ini memang belajar khusus bidang hukum sampai meraih gelar doktor. Maka pantaslah dia sering dijuluki pendekar hukum.

Dari kemampuan yang dimiliki, para wakil rakyat di Senayan Jakarta mempercayakannya menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi III, komisi yang membidangi hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan keamanan.

Pemilik nama lengkap Benediktus Kabur Harman, lahir 19 September 1962 di Denge, Manggarai, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Benny sapaan akrabnya terkenal sebagai politisi Senayan yang tegas, berani, dan loyal terhadap negara. Benny juga merupakan politisi yang bersih, konsisten dan humanis.

Benny yang merupakan anggota Fraksi Partai Demokrat, semasa kecil mengenyam pendidikan di tanah kelahirannya, Manggarai, Flores dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Jiwa kepemimpinan Benny sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP. Benny terpilih sebagai ketua kelas dan pengurus OSIS.

Bukan hanya itu, saat duduk di bangku SMA Seminari St. Pius XII Kisol, Benny beberapa kali dipilih menjadi ketua kelas dan pengurus OSIS. Dari sini Benny mulai mematangkan bakat kepemimpinannya.

Usai menamatkan SMA Seminari St. Pius XII Kisol, Flores, Benny melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya, Malang.

Di Universitas Brawijaya, Benny menekuni kuliah di Fakultas Hukum sebagai basic ilmunya. Benny termasuk mahasiswa yang cerdas dan mampu beradaptasi dengan kondisi sekitar, hingga ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum tahun 1987.

Usai kuliah, Benny berniat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), menuruti keinginan ibunya. Maklum saat itu menjadi PNS adalah kebanggaan setiap orangtua.

Namun Benny memilih mencari pengalaman dengan mencoba memasuki dunia kerja. Setelah mengenyam pengalaman kerja, pada tahun 1997, Benny memutuskan kuliah program Magister dalam bidang hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pada masa-masa itu, Benny sudah terlibat kegiatan organisasi. Ia tercatat sebagai pendiri sekaligus Direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) mulai tahun 1995 hingga 1998. Ia juga mendirikan Center for Information and Economic-Law Studies (CINLES) dan juga berposisi sebagai direktur eksekutif.

Benny merupakan satu dari sedikit politikus yang konsisten, tegas, dan disiplin.

Idealismenya tak lekang dimakan waktu, jiwanya yang religius tak tergoyahkan oleh zaman. Tak berlebihan jika para wakil rakyat di Senayan Jakarta mengenal Benny sebagai politikus nasionalis religius.

Dan, politisi Partai Demokrat ini dipercayakan menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Benny juga dipercayakan sebagai Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) yang telah disahkan dalam rapat paripurna yang berakhir, Jumat (21/7/2017) dini hari.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved