Warga Prai Salura Sumba Timur Keluhkan Listrik PLTS
Seorang warga Desa Prai Salura, Selasa Majid mengatakan PLTS sudah tidak mampu menerangi ratusan rumah warga setiap harinya.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Robert Ropo
POS KUPANG.COM, WAINGAPU - Warga Desa Prai Salura, Pulau Salura, Kabupaten Sumba Timur mengeluhkan listrik.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dibangun lima tahun lalu, kini tidak lagi menyala 24 jam.
Pada malam hari warga menderita kegelapan.
Seorang warga Desa Prai Salura, Selasa Majid mengatakan PLTS sudah tidak mampu menerangi ratusan rumah warga setiap harinya.
Listrik menyala 24 jam terjadi hanya setahun lebih.
"Dulu usai bangun PLTS ini listriknya menyala selama 24 jam sampai dengan kurang lebih 1,5 tahun. Namun sekarang, dari pagi pukul 08.00 Wita sampai dengan malam hari paling bertahan itu sampai dengan pukul 21.30 Wita. Kalau tidak pukul 20.00 Wita sudah padam," ujar Majid saat ditemui di Desa Prai Salura, Jumat (18/8/2017).
Majid mengatakan, dengan padamnya listrik warga menderita kegelapan pada malam hari.
Selain itu, aktifitas usaha dengan menggunakan tenaga listrik terhambat.
"Jujur saja dengan listrik ini kita punya banyak manfaatnya, adanya listrik PLTS ini kita biasa gunakan kulkas dan frizer untuk penyimpan cumi dan ikan hasil tangkapan. Tapi sekarang listrik tidak lagi terang 24 jam ini, usaha kita terhambat sekali," keluh Majid. (*)