Mau Tahu Apa Alasan Siswa SMPN 20 Keleleran
Ini keluhan dari dewan guru SMPN 20 terkait penentuan kepala sekolah di sekolah tersebut
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Marsel Ali
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati
POS KUPANG. COM, KUPANG - Dewan guru dan pegawai SMPN 20 Kupang sebanyak 24 orang menolak Kepala Sekolah SMPN 20 kupang, Yuliana Henukh.
Para dewan guru menuntut sekaligus memohon kepada Wakil Walikota Kupang dan Sekretaris Daerah Kota Kupang untuk segera menggantikan Kepala Sekolah tersebut.
Salah satu Dewan Guru, Diana (bukan nama sebenarnya), kepada Pos Kupang, menyampaikan ada 22 dewan guru dan pegawai yang telah membubuhi tanda tangan penolakan pada surat pertama yang dilayangkan ke Walikota Kupang cq Sekda Kota Kupang. Surat tersebut dibuat pada tanggal 10 Januari 2017.
"Namun sampai saat ini belum ada kepastian yang jelas terhadap surat yang kami berikan. Kami pergi ke Dinas Pendidikan dan bertemu dengan kepala bidang, meminta kami untuk bersabar. Tapi sepertinya kami sudah tidak bisa bersabar lagi, " tuturnya.
Kata Diana, mereka sudah dijanjikan oleh Dinas akan diganti Kepala Sekolah setelah UN. Tapi sampai saat ini belum juga digantikan.
"Kami dijanjikan segera diganti. Kami menagih janji itu, tapi belum direalisasi. Kami juga memberikan kesempatan kepada Kepala Sekolah, yah namanya manusia tidak ada yang sempurna. Dalam perjalanan beliau melakukan hal yang sama bahkan lebih dari itu," pungkasnya.
Sedangkan, lanjutnya, ratusan anak-anak sudah satu minggu ini tidak tahu mau berbuat apa. Mereka keleleran. Apalagi para guru datang ke sekolah hanha begitu-begitu saja karena belum ada pembagian tugas mengajar.
Dewan guru pun kembali melayangkan surat penolakan tembusan Wakil Walikota dan Sekda Kota Kupang tertanggal 31 Juli 2017, yang dilampirkan dengan bubuhan tanda tangan 24 orang guru.
Diana mengungkapkan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang mengatakan bahwa menggantikan kepala sekolah ada UU yaitu pensiun dan meninggal dunia.
"Tapi bila kami menolak kepemimpinan beliau bagaimana? Imbasnya nanti pada anak-anak, karena kami merasa tidak nyaman dan bekerja tidak total, " ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Filmon J Lulupoy, ketika dihubungi, Rabu (2/8/2017), mengatakan dirinya sementara rapat tentang penolakan guru-guru SMPN 20. Tindak lanjutnya akan bertemu dengan Walikota. (*)