VIDEO: Proses Pemasangan Pompa Air di Mbata Kapidu, Kabupaten Sumba Timur, Ini Keunggulannya

Tujuan penyewaan pompa air tersebut untuk mendorong para petani bekerja memproduksi hasilnya. Jika pun tidak ada hasil panen mereka tidak paksa

Penulis: Robert Ropo | Editor: Agustinus Sape

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Robert Ropo

POS KUPANG. COM, WAINGAPU -Yayasan Comunnitas Radio Max Waingapu memberikan penyewaan dua unit pompa air untuk dua kelompok tani yakni kelompok wanita tani Tapawalabadi dan kelompok laki-laki tani Tapawalabadi di Desa Mbata Kapidu, kecamatan Kota Waingapu, kabupaten Sumba Timur.

Direktur Yayasan Comunnitas Radio Max Waingapu, Heinrich Dengi, ketika ditemui Pos Kupang di lokasi saat pemasangan satu unit mesin pompa air untuk kelompok laki-laki Tani Tapawalabadi di kali Mbata Kapidu desa setempat, Selasa (1/8/2017), mengatakan, pihak yayasan menyediakan mesin pompa air tersebut bersifat pinjam pakai atau sewa. Kelompok tani wajib membayar setelah panen nantinya.

Dengi mengatakan, tujuan penyewaan pompa air tersebut untuk mendorong para petani bekerja memproduksi hasilnya. Jika pun tidak ada hasil panen mereka tidak memaksanya kepada para petani untuk membayar.

Sebab, kta Dengi, tujuan yayasan menyediakan pompa air tersebut sebagai bentuk pemberdayaan kepada kelompok tani.

"Kita menyediakan mesin pompa ini sebagai bentuk pemberdayaan kalau memang mereka panen ada hasil mereka bayar sewa, tapi kalau tidak juga yayasan tidak paksa. Kalau kelompok tidak lagi kerja pihak yayasan bawa kembali karena ini barang milik yayasan,"kata Dengi.

Dengi juga mengatakan, penyediaan pompa air ini sangat membantu untuk mengubah pola para petani. Selama ini lahan di sepanjang bantaran kali tidak digunakan atau digarap karena untuk mengambil air untuk penyiraman harus menggunakan manual oleh manusia, jika pun menggunakan mesin penyedot air harus membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pembelian BBM, namun dengan adanya mesin pompa air yang disewakan itu tidak menggunakan BBM, hanya membutuhkan arus air saja.

Petugas Yayasan Komunitas Radio Max Waingapu sedang memasang pompa air Barsha, Selasa (1/8/2017).
Petugas Yayasan Komunitas Radio Max Waingapu sedang memasang pompa air Barsha, Selasa (1/8/2017). (POS KUPANG/ROBERT ROPO)

Dengi juga berharap, kepada para petani agar memanfaatkan mesin pompa air itu dengan sebaik-baiknya untuk menanam sayuran untuk bisa mengubah ekonomi hidup kelompok tani itu sendiri.

Teknisi Yayasan Radio Max Waingapu, Adrianus Petrus Lagur kepada Pos Kupang mengatakan pompa air tersebut bernama Barsha (pumps barsha) buatan Belanda.

Lagur mengatakan, mesin tersebut tidak menggunakan mesin dan membutuhkan BBM untuk menyedot air, tetapi hanya menggunakan tenaga air di sungai.

"Semakin besar daya air maka tendangan air juga semakin besar. Jika debit air kecil pun dia bisa menyedot air 14.000 liter perhari," kata Lagur. (*)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved