Taman Bacaan Pelangi Jadikan Manggarai Barat Pilot Project Bebas Buta Huruf
Empat SD dimaksud, yakni SD Inpres Marombok, SD Inpres Namo, SD Inpres Beci dan SD Inpres Rangga Watu.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Servan Mammilianus
POS KUPANG.COM, LABUAN BAJO -- Empat sekolah dasar di Kabupaten Manggarai Barat sebagai pilot project pelaksanaan program bebas buta huruf. Program ini diprakarsai lembaga Taman Bacaan Pelangi.
Sebelumnya, Taman Bacaan Pelangi melaksanakan program bantuan buku dan renovasi perpustakaan di Indonesia Timur selama tujuh tahun, termasuk Flores khususnya Manggarai Barat.
Empat SD dimaksud, yakni SD Inpres Marombok, SD Inpres Namo, SD Inpres Beci dan SD Inpres Rangga Watu.
Mengawali implementasi program tersebut, pengelola Taman Bacaan Pelangi melaksanaan pelatihan tentang peningkatan literasi untuk SD, berlangsung di Hotel Eksotik Labuan Bajo, Senin-Selasa (24-25/7/2017).
Peserta kegiatan merupakan guru kelas 1, 2 dan kelas 3 yang berasal dari empat SD tersebut.
Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil menjelaskan, program tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi tingkat buta huruf serta meningkatkan kemampuan literasi anak-anak SD.
"Kami memprakarsai program bebas buta huruf, untuk membantu mengurangi tingkat buta huruf serta meningkatkan kempauan literasi anak-anak. Program ini antara lain, pelatihan untuk para guru kelas 1,2,3 dan les membaca gratis untuk anak-anak yang belum lancar membaca. Les membaca gratis dilakukan di luar jam sekolah oleh para guru yang telah mengikuti pelatihan," kata Nila Tanzil saat ditemui di Labuan Bajo.
Dikatakannya, pelatihan para guru SD dalam program tersebut, bekerja sama dengan Yayasan Kristen Wamena (YKW).
Menurutnya YKW telah memiliki modul-modul pengajaran kreatif dalam bentuk Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP).
Buku tersebut sudah sesuai dengan kurikulum nasional dan bisa diterapkan langsung oleh para guru di sekolah.
Nila Tanzil berharap program bebas buta huruf akan meningkatkan kemampuan literasi semua anak SD dan bisa membaca dengan lancar.
Di Manggarai Barat, total SD yang selama ini menerima program dari Taman Bacaan pelangi dalam bentuk sumbangan buku-buku dan renovasi perpustakaan sebanyak 29 sekolah, tersebar di Kecamatan Komodo, Mbeliling, Sanonggoang, Lembor dan Lembor Selatan.
Guru SD Inpres Namo, Theofila Y Suryati menuturkan pelatihan yang dibuat Taman Bacaan Pelangi memberi banyak hal baru baginya.
"Kami mendapatkan metode mengajar yang bisa memudahkan murid-murid untuk lancar membaca. Misalnya, setiap bunyi huruf disertai dengan gerakan tubuh yang bisa memudahkan murid untuk menghafal bunyi huruf tersebut," kata Theofila, peserta pelatihan. (*)