Laka Lantas Maut di Ruteng Renggut Nyawa Rivan, Mimpi Sang Kakak dan Istri Jadi Kenyataan

Suasana duka tampak menyelimuti rumah duka korban laka lantas di Jalan Wae Ces, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Minggu

Penulis: Aris Ninu | Editor: Alfred Dama
Pos Kupang/Aris Ninu
Suasana duka menyelimuti keluarga korban laka lantas di Jalan Wae Ces, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Minggu (18/6/2017) pagi. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

POS KUPANG.COM, RUTENG -- Suasana duka tampak menyelimuti rumah duka korban laka lantas di Jalan Wae Ces, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Minggu (18/6/2017) pagi.

Isak tangis dan keluarga dan sang istri dari korban laka lantas bernama Yohanes Rivandi Angkut alias Rivan alias Ipang terdengar dari dalam tenda duka. Ledi, istri korban terus menangis dan menyebut nama suaminya.

Ia malah terus memeluk sang suami yang sudah terbujur kaku di tempat tidur dan disemayamkan di dalam tenda duka. Sang istri sambil menangis terus meminta suaminya bangun.

"Ipang bangun sudah jangan tidur. Ipang ingat saya. Ipang bangun jangan tidur". Begitu isak tangis dan teriakan histeris Ledi di atas tempat tidur. Ledi yang terus menangis bersama keluarga membuat suasana duka semakin membuat keluarga menetes airmata.

Ledi yang meratapi suaminya karena terlibat laka lantas maut di Jalan Wae Ces, Kelurahan Karot, Sabtu (17/6/2017) malam pukul 18.30 wita. Sepeda motor Rivan bertabrakan dengan seorang pengendara Yamaha mio bernama Ryan dari Kecamatan Elar.

Rivan yang datang dari arah Ruteng ke Reo bertabrakan denagan Ryan dari arah Reo ke Ruteng. Tabrakan itu membuat Rivan meninggal dunia di lokasi kejadian lalu Ryan masih kritis di RSUD BLUD dr.Ben Mboi Ruteng karena mengalami pendarahan.

Berita laka lantas yang menyebabkan Rivan meninggal dunia pun terdengar ke telinga keluarga. Pasalnya, tempat kejadian dan rumah korban hanya berbatasan dengan gang saja. Yang mana rumah Rivan dan TKP berjarak sekitar 500 meter saja dari jalan Ruteng-Reo.

Pantauan Pos Kupang di lokasi kejadian, Sabtu (17/6/2017) malam, kejadian laka lantas itu langsung menggegerkan warga Kelurahan Karot yang sontak keluar dari rumah. Bunyi keras saat tabrakan pun terdengar di pemukiman sekitar lokasi kejadian.

Warga pun berkerumunan di sekitar lokasi kejadian sampai aparat Satlantas Polres Mangarai tiba di lokasi dan mengevakuasi para korban.

Warga pun tak beranjak dari lokasi dan sebagian menuju ke RSUD Ruteng guna melihat kondisi para korban.

Kraeng Sipri, keluarga korban kepada Pos Kupang di rumah duka, Minggu (18/6/2017) pagi, menjelaskan, keluarga mendapat laporan dari teman korban kalau ada laka lantas yang dialami Rivan.

"Kami langsung ke TKP dan Rivan dibawa ke RSUD Ruteng. Di lokasi kondisi Rivan memang sudah menyedihkan karena luka berat di kepala. Darah pun keluar cukup banyak. Korban meninggal dunia di lokasi karena darah segar tumpah di jalan. Kami sendiri tidak tahu apakah ditabrak atau kedua bertabrakan.Kami hanya ke lokasi karena ada yang beritahu kalau Rivan celaka motor,"ujar Kraeng Sipri.

Sang kakak korban, Yohana kepada Pos Kupang mengaku tak menerima kejadian yang menimpa adiknya. Pasalnya, sebelum meninggal dunia sang adik masih bertemu dengannya di Toko 33 Ruteng.

"Saya mau ke Labuan Bajo karena suami kerja di sana. Sebelum naik travel saya sempat bertemu dengan Rivan. Ia sempat tanya saja mau ke mana. Saya lalu bilang ke Labuan. Rivan sempat larang saya jangan ke Labuan Bajo. Dia mati-matian larang saya agar jangan ke Labuan. Tetapi saya pun tetap berangkat. Saya tiba di Labuan pukul 14.00 wita.Malam hari saya dapat telepon Rivan celaka motor. Saya lalu malam itu pun kembali dari Labuan ke Ruteng. Saya datang hanya lihat jenasah adik saya sudah dibawa ke rumah,"kata Yohana.

Kesedihan Yohana pun bertambah karena belum lama ini sang ayah pun sudah meninggal dunia lalu ibu mereka sedang merantau di Malaysia. Di Ruteng ia hanya ditemani Rivan dan Gusti, sang adik bungsu.

"Saya sudah nikah dan suami kerja di Labuan. Rivan juga sudah punya istri dan tinggal di rumah nenek. Mama merantau di Malaysia. Kami tiga bersaudara. Saya anak pertama dan Rivan anak kedua. Yang bungsu nama Gusti. Rivan setiap jadi tukang ojek dan mangkal di Toko Sentosa Ruteng,"papar Yohana.

Yohana berkisah kalau sebelum ajal menjemput adiknya ada mimpi yang membuat gelisah. Bahkan mimpi soal mobil meledak sempat ia sampaikan kepada Rivan.

"Saya ada mimpi suami saya latihan mobil lalu mobilnya meledak. Istri Rivan juga pada malam Jumat (16/6/2017) ada mimpi tapi ia tidak cerita kepada kami. Mimpi itu membuat saya tidak tenang lalu saya bilang ke Rivan kalau bawa motor pelan-pelan karena saya mimpi tidak baik. Saya pikir mimpi biasa-biasa saja malah mimpi itu jadi kenyataan Rivan celaka motor lalu meninggal dunia. Istri korban juga ada mimpi tapia ia tidak cerita mimpinya kepada kami tapi dari pagi sampai siang istrinya gelisah terus,"tutur Yohana.

Yohana yang menggendong anaknya terdiam seketika usai menceritakan mimpi buruk yang ia alami. Bahkan mimpi buruk itu membuat ia menggingat kejadian Sembilan tahun yang lalu. Kala itu,sang paman mereka pun mengalami perisitiwa laka lantas di Kisol, Kabupaten Manggarai Timur lalu meninggal dunia.

"Saya seperti tidak percaya dengan kejadian yang menimpa adik saja. Soalnya Rivan sempat ke rumah untuk kumpul uang karena ada urusan keluarga. Rivan lalu pesan kepada penghuni rumah kalau ia mau mencari saya. Padahal saya sudah ketemu Rivan di Toko 33 lalu bilang mau ke Labuan. Tetapi ia malah pamit mau cari saya,"ujar Yohana.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved