Nakhoda Ketakutan, Saat Menteri Susi Buru-buru Ganti Baju saat Diajak Melaut

"Tidak usah. Di Jakarta sudah saya kasih ultimatum. Kalau panggil saya doktor honoris causa, pasti saya denda atau saya tenggelamkan," tutur Susi.

Editor: Rosalina Woso
Kompas.com
Menteri DKP Susi Pudjiastuti saat ikut Labuhan. 

POS KUPANG.COM, YOGYAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri HUT ke-44 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu (21/5/2017).

Susi mengikuti prosesi labuhan dengan gunungan ikan sebagai ritual adat Jawa untuk mengungkapkan syukur.

Ada tiga gunungan yang dibuat masyarakat, mulai dari hasil bumi berupa buah dan sayuran hingga berbagai jenis ikan yang digoreng di dalam plastik kecil.

Gunungan tersebut diletakkan di pinggir Pantai Depok beserta sesaji lainnya.

Setelah didoakan oleh sesepuh, Susi diberikan kesempatan pertama mengambil gunungan.

"Bismillahirrahmanirrahim, jaya laut kita, banyak ikan," kata Susi sambil mencabut salah satu kantong berisi ikan yang terpasang di gunungan.

Ungkapan Susi langsung disambut 'amin' oleh masyarakat.

Meski lahir di Jawa Barat, Susi masih fasih berbahasa Jawa, terbukti saat berdialog dengan sesepuh Pantai Depok.

"Insya Allah, Gusti Allah, Pangeran maringi rejeki sing katah saking laut (Semoga Tuhan memberikan rezeki yang banyak dari laut)," kata Susi.

Setelah prosesi usai, ratusan orang langsung berebut gunungan.

Dalam beberapa menit, isi gunungan ludes.

"Lumayan saya dapat ikan," kata salah seorang warga Muji.

Setelah makan siang, menteri yang dikenal nyentrik ini langsung menjajal kapal jukung milik nelayan bersama dua anaknya.

Susi yang sebelumnya datang dengan kebaya warna putih dan bawahan batik coklat pun langsung berganti kostum, kaus lengan panjang berwarna putih dan celana panjang selam berwarna hitam.

Setelah itu, Susi langsung naik ke kapal jukung milik salah satu nelayan.

Dinakhodai oleh Timan, kapal jukung membawa Susi mengitari perairan selatan Yogyakarta selama kurang lebih 30 menit.

Kapal yang ditumpangi Susi didampingi dua kapal yang membawa anggota SAR.

"Ya takut, wong yang naik Bu Menteri," kata Timan.

Usai mendarat, dia langsung dikerumuni wisatawan di Pantai Depok.

Momen langka tersebut langsung diabadikan dengan foto ponsel, bahkan tak sedikit yang berebut minta bersalaman dan ber-selfie dengan Susi.

Honoris causa

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak dipanggil 'Doktor Honoris Causa Menteri Susi Pudjiastuti' saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-44 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pantai Depok Bantul, Yogyakarta, Minggu (21/5/2017).

"Tidak usah. Di Jakarta sudah saya kasih ultimatum. Kalau panggil saya doktor honoris causa, pasti saya denda atau saya tenggelamkan," tutur Susi.

Dia menerima gelar doktor dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada tanggal 3 Desember 2016.

Sementara untuk ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan putus sekolah saat menginjak kelas XI atau kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Kenapa saya ambil (gelar itu) karena itu penghargaan kepada Pak Presiden yang dengan segala keberanian dan segala kontroversi yang ada, beliau mengangkat saya yang pendidikannya cuma SMA kelas 2 menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan," ucapnya.

Menteri yang terkenal karena tingkah dan ujarannya yang nyentrik ini mengatakan, dirinya telah mengikuti serangkaian seleksi sebelum menerima gelar doktor honoris causa bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan.

"Saya diuji 12 profesor. Jadi aslinya saya ini pintar. Itu kata Pak Profesor, bukan kata saya lho," tandasnya. (Bangka Pos.Com)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved