Tewasnya Dosen ITB hingga Kerbau Mentahkan Sertifikat Tanah di Pengadilan, Simak Berita Terpopuler!

Pria berusia 30 tahun itu ditemukan tewas di kawasan Waduk Cirata, Cianjur, Minggu (14/5/2017), setelah dilaporkan hilang sejak 10 Mei lalu.

Editor: Rosalina Woso
(Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Istri dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB Suryo Utomo sambil menggendong bayinya menangis di depan peti berisi jenazah suaminya seusai disolatkan di Masjid Salman ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Minggu (14/5/2017) malam. Setelah disolatkan teman, kerabat, dan civitas akademika ITB di Mesjid Salman, jenazah bapak satu orang anak ini dimakamkan di TPU Cikutra. Suryo Utomo (30) sebelumnya dinyatakan hilang pada 10 Mei dan akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa oleh anggota Polsek Ciranjang di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Sabtu (13/5/2017) sore. 

Kendaraan miliknya ditemukan terparkir di tempat tersebut.

"Saat berbincang-bincang dengan saksi, korban seperti tidak fokus dan sering mondar-mandir ke sejumlah tempat di rest area," katanya, Senin (15/5/2017).

Santiadji kembali menegaskan, hasil otopsi yang dilakukan Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat kekerasan atau tidak pidana.

3. Tommy Soeharto Dirikan Partai, Golkar Tak Khawatir

Partai Golkar merasa tidak terganggu atau terancam dengan hadirnya Partai Berkarya bentukan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Ketua DPP Partai Golkar, Zainudin Amali, mengatakan, sudah terlalu banyak kader Partai Golkar yang keluar dan mendirikan partai sendiri.

"Ada yang sukses, ada juga yang tidak, itu sudah biasa di Golkar," katanya seusai melantik pengurus Kosgoro Jawa Timur di Surabaya, Minggu (14/5/2017).

Bahkan, menurut dia, setiap menjelang pemilu pasti ada partai baru bentukan tokoh yang pernah besar di Golkar. Tapi dia yakin, publik akan memberi penilaian lebih kepada Golkar yang sudah lebih dari 50 tahun berkiprah di tanah air.

Amali juga tidak khawatir meski partai baru itu membawa nama Keluarga Cendana.

4. Saat Dua Ekor Kerbau Mentahkan Sertifikat Tanah di Pengadilan

Mukhlisin (kopiah putih) saat ditemui kompas.com di rumah saudaranya di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng, Kamis (11/5/2017).(Kompas.com/Puthut Dwi Putranto)
Mukhlisin (62) tak habis pikir, gara-gara perselisihan sepele yang terjadi di dalam keluarganya berbuntut akhir yang tragis.

Dia bersama 14 orang yang masih keluarga tinggal berdampingan di atas lahan seluas 3800 meter persegi di Dusun Nongko, RT 06 RW 09, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Selama turun temurun, mereka hidup rukun. Namun, pada awal tahun 2016, adik angkat almarhum ibunda Mukhlisin, yakni Subari (76), mendadak menggugat keluarga besar petani itu di pengadilan.

Subari ingin mengambil alih seluruh lahan yang disebut Mukhlisin sebagai warisan kakek kandungnya.

5. PT Freeport Pecat 840 Karyawan yang Ikut Aksi Mogok

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved