Radikalisme Tak Bisa Hidup di Flores Timur
Terkait dengan paham radikalisme yang sekarang tengah diperguncingkan, ini kata Kakanmenag Flores Timur
Penulis: Felix Janggu | Editor: Marsel Ali
Laporan wartawan Pos Kupang, Felix Janggu
POS KUPANG.COM, LARANTUKA - Karolus Sara Buang Lera, Kepala Kantor Kementerian Agama Flores Timur memastikan paham radikalisme tidak akan berkembang di Flores Timur.
Kerekatan kekeluargaan dan budaya yang sangat kental, kata Karolus, tidak memungkinkan untuk mempengaruhi masyarakat untuk menyakiti sesama saudaranya.
"Hari Minggu mereka ke gereja, hari Jumat ke Mesjid, tetapi pada acara keluarga dan budaya mereka duduk bersama," kata Karolus Selasa (16/5/2017) menanggapi perkembangan situasi tanah air yang menyerukan Indonesia harus bebas dari kelompok intoleran.
Tokoh-tokoh agama di Flotim, kata Karolus, memiliki andil yang cukup besar untuk mencegah paham intoleran masuk ke Flotim.
Kata dia, dalam dialog FKUB yang digelar, terungkap bahwa tokoh-tokoh agama sangat peka dengan kehadiran orang baru.
"Jika ada ceramah keagamaan yang sudah melenceng dari nilai Lamaholot mereka segera hentikan," kata Karolus.
Menurutnya, nilai kekeluargaan dan kebudayaan Lamaholot telah menjadi perekat perbedaan suku dan keyakinan beragama di Flotim.
"Yang menjadi ciri khas dan kekuatan di Flotim adalah nilai kekeluargaan nilai budaya Lamaholot Flotim," kata Karolus.