Breaking News

Di AS, Menteri Susi Disebut Lebih Banyak Menenggelamkan Kapal daripada US Navy

Sulit untuk tidak mengatakan, publik Amerika Serikat, khususnya yang memiliki perhatian terhadap isu konservasi laut dan biota yang hidup di dalamnya,

Editor: Alfred Dama
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber dalam diskusi mengenai Masa Depan Kelautan di Washington, Amerika Serikat, Kamis (11/5). Susi, antara lain, bercerita tentang pengalaman Indonesia memerangi illegal fishing. Narasumber lain (kiri ke kanan) adalah Ussif Rashid Sumaila dari University of British Columbia, Greg MacGillivray, dan Ben Harpern dari Universitas Santa Barbara California. (KOMPAS/SUSANA RITA) 

Meski menguraikan tentang perlunya bantuan dan sponsor baik dari kalangan pemerintah maupun organisasi nonpemerintah di AS, Susi pun tidak bisa menjanjikan keistimewaan terhadap kapal-kapal AS.

Di hadapan puluhan peserta diskusi di kantor Stimson Center, salah satu lembaga think tank AS, Susi mengatakan tetap akan menenggelamkan kapal-kapal AS yang mencuri ikan di Indonesia. Ungkapan ini disambut dengan gelak tawa para peserta diskusi.

Jessica Hardy, pendiri Regenerative Seas, yang sempat menjelajah Nusantara selama tiga tahun, pun terkesan dengan Susi.

Ia mengikuti kiprah Susi melalui media massa yang mewartakan aksi-aksinya menenggelamkan kapal asing.

Ia bahkan mengikuti pidato Susi pada Konferensi Kelautan di Bali pada 2016.

"Ia adalah perempuan yang tangguh," kata Jessica.

Orang bodoh

Namun, puja-puji yang diterima Susi di luar negeri terkadang berbeda irama dengan pendapat sejumlah kalangan di dalam negeri.

Di Indonesia, Susi dikritik karena kebijakannya tak berorientasi pada sektor laut, lebih pada menenggelamkan kapal.

Bahkan, ada yang menilai bahwa orang bodoh pun bisa menenggelamkan kapal.

Cerita ini pun dibawa Susi di hadapan peserta simposium kepemimpinan global tentang masa depan kelautan yang diselenggarakan The Pew Charitable Trust serta di hadapan sejumlah pemikir, aktivis, dan ahli pemerintahan saat berbicara di Stimson Center.

Bukan ingin secara frontal menjawab sindiran itu, ia hanya ingin menunjukkan bahwa tak semua orang menyukai apa yang dilakukannya.

Padahal, menurut Susi, menjadi orang bodoh saja tidak cukup untuk bisa menggerakkan TNI AL beserta instansi terkait untuk meledakkan kapal pencuri ikan.

"Orang bodoh ini harus jadi menteri dulu supaya bisa meledakkan kapal," kata Susi.

Ia mencurigai pihak-pihak yang dirugikan atas kebijakan-kebijakannya, khususnya para pemilik kapal, mulai menggunakan berbagai cara untuk menghambat langkahnya memberantas praktik pencurian ikan serta menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved