Ini Kronologinya, Anggota Paskhas Nekat Akhiri Hidup dengan Tusukkan Pisau Komando ke Leher

Kepada perwira yang memeriksanya, korban memberikan jawaban yang berbelit-belit atas pertanyaan utang-piutang tersebut.

Editor: Rosalina Woso
net
Ilustrasi mayat 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Tewasnya anggota Batalyon Komando (Yonko) 464 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU , Praka Yudha Prihartanto, dipastikan karena bunuh diri.

Seperti dikutip Tribunnews dari siaran pers resmi Dinas Penerangan (Dispen) AU, diketahui Praka Yudha Prihartanto menusuk dirinya sendiri dengan pisau komando.

Kejadian berawal dari korban yang memang tengah menghadapi masalah utang-piutang.

Kapten Pas berinisial NP, yang merupakan atasan korban, kemudian meminta dua perwira remaja atas nama Lettu MP dan Lettda AJ, untuk menangani korban.

Kepada perwira yang memeriksanya, korban memberikan jawaban yang berbelit-belit atas pertanyaan utang-piutang tersebut.

Alhasil dua perwira yang membina korban, korban dikunci di dalam barak.

Tak lama kemudian, korban melarikan diri melalui jendela.

Korban tidak sampai jauh melarikan diri, karena berhasil diamankan oleh perwira pembina korban.

Sebelum bunuh diri, korban sempat meminta izin kepada dua pembinanya, untuk ke kamar mandi.

Di kamar mandi tersebut korban menghabiskan waktu relatif lama, seingga membuat perwira yang membinanya curiga.

Lettda AJ kemudian bertanya.

"Yud, ngapain kok lama sekali," dan dijawab "siap ndan, sebentar lagi."

Tak lama kemudian tiba-tiba korban keluar dan berlari menuju barak.

Perwira pembina korban kemudian mengejar Praka Yuddha Prihartanto sampai ke barak, di mana ia mengambil pisau komando.

Atas aksi tersebut Lettda AJ sempat bertanya, "kamu mau nyerang saya?" dan dijawab "siap tidak ndan, saya mau bunuh diri," sembari menusukkan pisau komandonya ke leher.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved