INSIPIRATIF! Demi Mengajar, Tiap Hari 6 Guru Lewati Bukit, Sawah, Kebun dan 3 Kali Seberangi Sungai

Tak lama, enam guru bersiap menuju tempat mengajar. Jaraknya memang hanya 3,5 kilometer.

Editor: Rosalina Woso
(KOMPAS/Bahana Patria Gupta)
Guru SD Negeri Pojokklitih 3, Kecamatan Plandaan, Jombang, (dari kiri ke kanan) Sucipto, Laila Maulida, Trisno, dan Nurmala Sari, menyeberangi sungai untuk mengajar, Kamis (23/3/2017). 

Kali ini mereka menyeberang menyerong, mengikuti bagian sungai yang lebih dangkal. Kemudian naik ke bukit penuh bebatuan berlumut dan licin.

Setelah melewati hutan jati yang lebat, mereka kembali menyeberang sungai lagi sebelum tiba di sekolah. Total perjalanan satu setengah jam berjalan kaki.

Waktu menunjukkan pukul 08.00. Para siswa telah menunggu guru mereka di ujung jalan dusun.

"Gurunya datang, gurunya datang!" siswa berteriak kegirangan.

Mereka pun berhamburan menyambut kedatangan guru yang masih basah akibat perjalanan panjang dan bolak balik menyeberang sungai. Mereka menyapa dengan tos dan cium tangan.

"Ini yang membuat semua rasa lelah hilang, disambut oleh para siswa di ujung jalan. Kedatangan kami benar-benar diharapkan oleh mereka," kata Sucipto setiba di sekolah.

Sucipto berstatus guru honorer sejak 2004. Ia menyatakan, tantangan dalam perjalanan mengajar bukan hal yang berat.

"Kondisi saya sudah berat sejak kecil. Saya bekerja untuk membantu ekonomi keluarga sehingga terbiasa saat harus mengajar dengan medan yang berat," kata Sucipto.

Sementara itu, Agus Subekti yang baru pindah mengajar sejak 2012 di sekolah itu menuturkan, perjuangan menuju sekolah adalah salah satu bentuk pengabdiannya.

Letak rumah Agus paling jauh, yakni di Mojowarno, Jombang. Ia harus berangkat pukul 05.00 setiap hari. Guru yang menerima surat keputusan pengangkatan pada 1 Januari 1982 itu ingat betul klausul surat pengangkatan, yakni siap ditempatkan di seluruh Indonesia.

"Saya jalankan dengan ikhlas di mana pun saya mengajar," ujarnya.

Jumlah 17 siswa mungkin dianggap sedikit bagi satu sekolah. Namun, mereka adalah bagian dari jutaan anak yang perlu diperjuangkan pendidikannya. Kedatangan guru menandai hari bagi mereka mendapat ilmu. (Kompas.Com/Bahana Patria Gupta)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved