Konferda IV WKRI Provinsi NTT, Lebu Raya: WKRI Harus Mampu Menularkan Nilai Kekatolikan
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, menyampaikan WKRI hadir 90 tahun lalu dan mempunyai dinamika luar biasa.
Penulis: Apolonia M Dhiu | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Apolonia Matilde Dhiu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, menyampaikan organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) hadir 90 tahun lalu dan mempunyai dinamika luar biasa.
WKRI tidak berada di ruang kosong dan hampa.
Dia berkomunikasi dengan semua tantangan.
"Hari ini harus evaluasi situasi bangsa saat ini yang berdmpak pada organisasi ini," kata Lebu Raya dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Konferensi Daerah (Konferda) IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) WKRI Provinsi NTT, di Hotel On The Rock Kupang, Kamis (27/4/2017).
Menurut Lebu Raya, peran WKRI harus melihat situasi ini.
WKRI bukan partai atau organisasi politik sehingga keberadaannya terus menerus menebarkan dan mendiseminasikan nilai yang jadi milik bangsa ini menjadi lebih baik.
"Ini hal penting dan besar yang harus diperhatikan WKRI. Harus berafiliasi dengan organisaai lain termasuk pemerintah.
WKRI harus buka diri dan jangan eksklusif, harus kerja sama dengan organisasi lain," katanya.
Terkait evaluasi WKRI, ia mengatakan, pada konferda ini jangan pikir siapa jadi ketua, tetapi harus pikir program apa yang harus dijalankan ke depan.
Evaluasi harus jujur, jangan cari-cari kesalahan.
Ini soal nilai, harus ada juga di komunitas ini sebelum menyampaikannya keluar.
Saat ini, katanya, bangsa dan daerah ini terus berkembang menuju ke sesuatu yang lebih baik dengan tantangan yang lebih besar. (*)
POS KUPANG/APOLONIA MATILDE DHIU
KONFERDA DPD WKRI NTT