Truk Tronton Terguling, Jalan Alternatif Tertutup dan Trans Timor Lumpuh Lagi

Sebuah truk tronton yang mengangkut ratusan zak semen tujuan SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), terjungkal di jalan alternatif di sebelah timu

Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Truk Tronton Terguling, Jalan Alternatif Tertutup dan Trans Timor Lumpuh Lagi
pOS KUPANG
Ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Sebuah truk tronton yang mengangkut ratusan zak semen tujuan SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), terjungkal di jalan alternatif di sebelah timur Jembatan Bokong I Senin (24/4/2017), sekitar pukul 17.40 witeng.

Diduga truk tronton tidak bisa mendaki tanjakan dari dalam Kali Enokenpuaf, tempat jalan alternatif dibuat. Akhirnya terguling masuk ke Kali Enokenpuaf dan menutup jalan alternatif.

"Akibatnya akses jalan di ruas Jalan Timor Raya tertutup sama sekali selama 2 jam lebih," jelas Lurah Takari, Yosephus Asbanu, saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin malam.

Akibatnya, lanjut Asbanu, kendaraan dari arah Kupang menuju Soe, Kefa, Atambua dan Malaka tertahan dan terpaksa mengantri sepanjang hampir 3 kilometer.

"Begitu pula kendaraan dari arah Belu, Malaka, Kefa dan Soe menuju Kupang tertahan di Kelurahan Takari selama dua jam lebih," jelas Asbanu.

Truk tronton yang terguling dan muatan semennya baru bisa digeser setelah sebuah alat excavator membantu mengangkat dan menarik badan truk tronton ke tepi jalan.

"Setelah truk trontonnya dipindahkan dan muatan semennya di geser ke tepi jalan, dibantu warga Takari, baru akses jalan terbuka," tambahnya.

Asbanu mengatakan pemerintah dan warga Takari berulang kali mendesak pihak Kantor Dinas PU NTT untuk membangun Jembatan Bailey (jembatan alternatif dari kontruksi baja ringan).

"Namun tidak ditanggapi. Kalau berharap jalan dan crossway yang melewati dalam Kali Enokenpuaf, pasti sangat riskan. Kalau hujan pasti tidak bisa lewat karena tertutup banjir bandang," katanya.

Tanjakan dari dalam Kali Enokenpuaf juga cukup terjal dan menyulitkan kendaraan besar seperti tronton untuk lewat. Buktinya, kata Asbanu, tronton penuh muatan semen akhirnya terjungkal karena tidak bisa mendaki tanjakan itu.

Catatan Pos Kupang, sejak Jembatan Bokong I di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, ambruk tanggal 5 April 2017 lalu, sudah dua kali kendaraan terpaksa antri berjam-jam karena jalan alternatif dan crossway ditutupi luapan banjir yang melintasi Kali Enokenpuaf. Yaitu tanggal 6 April 2017 dan tanggal 17 April 2017.

Sebelumnya diberitakan, lalu lintas kendaraan, barang dan manusia dari Soe, Kabupaten TTS menuju Kupang, Kabupaten Kupang dan sebaliknya lumpuh total Rabu (5/4/2017) mulai pukul 15.30 wita.

Pasalnya, Jembatan Bokong I di ruas Jalan Timor Raya, Kilometer 69, di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, ambruk diterjang banjir dari Sungai Enokenpuaf dan Sungai Bokong.

"Banjir juga menghancurkan 102 hektar sawah dan merendam 32 rumah warga di Kelurahan Takari setinggi 1 meter sampai 2 meter. Dua rumah darurat hilang dibawa banjir. Itu data sementara," demikian laporan Habel Mbate, anggota DPRD Kabupaten Kupang melalui telepon genggam kepada Pos Kupang, Rabu (5/4/2017) malam.

Meski demikian tidak ada korban jiwa. Sedang korban ternak peliharaan masih didata oleh aparat pemerintah setempat.

Banjir menerjang dan merobohkan jembatan, kata Mbate, sekitar pukul 15.30 wita, setelah hujan lebat selama 4 jam tanpa berhenti. *

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved