"Hukuman" untuk Bos Wein Diarak Jalan Kaki ke Polda NTT Belum Setimpal
Presiden Direktur (Presdir) PT Wein Smart Kupang, Daniel Un Boik, AP dan saudaranya diarak ramai-ramai oleh para anggota Wein yang merasa tertipu. Dan
Wajah mereka penuh dengan harapan agar dananya bisa cair. Sekira pukul 12.00 Wita, Presdir Wein Smart Daniel bersama sopirnya menuju ke bank untuk mencairkan dana kemudian membagikan kepada anggota. Dua jam kemudian Daniel turun dari mobil. Kepada Pos Kupang yang mencegatnya sebelum masuk ke kantornya, Daniel mengatakan, ia tak bisa mencairkan dana. "Uang tak ada lagi. Uang ada tapi ada di member yang meminjamnya," katanya.
Anggota lain menanyakan kepada sopir dan mendapat jawaban bank tak bisa mencairkan dana itu karena cek yang dibawa kosong. Ketika itu member Wein ramai- ramai masuk ke kantor itu untuk mendengar penjelasan. Mereka menunggu negosiasi antara penghubung mereka dengan perusahaan. Sekitar 20 menit kemudian Hendrikus Djawa keluar bersama Daniel dan Vinsen. Saat itu tanpa basa-basi ia meminta Daniel untuk membacakan surat pernyataan bahwa ia tak bisa membayar. Daniel juga tidak menjelaskan mengapa dana tak bisa cair.
Teriakan dan umpatan dari member tak bisa dibendung lagi. Mereka marah bahkan menyebut Daniel dan Vinsen sebagai penipu. "Kalau main janji terus kami sudah tak percaya lagi," kata seorang member yang diamini member lainnya.
Hendrikus beri kesempatan lagi kepada Daniel dan Vinsen untuk berpikir lagi karena ia tak mau terjadi ajsu anarkis. Daniel dan Vinsen masuk ke sebuah ruangan. Entah apa yang mereka lakukan. Hampir sejam keduanya juga tak keluar. Menunggu terlalu lama, anggota Wein memukul-mukul pintu hingga kakak beradik itu keluar dengan wajah lesu. Saat itu juga keduanya digiring berjalan kaki menuju markas Polda NTT. (yen/ama/pol)
