Pesona Edelweis, Menggugah Hati Wisatawan Mendaki Puncak Wanggameti Pulau Sumba
Warna putih sebagai warna kesucian menandakan bahwa alam di puncak itu sangat suci dan keramat.
Kami penasaran dengan bunga Edelweis sebab saya belum pernah melihat sebelumnya. Laju kendaraan terus berjalan, lalu tiba-tiba mata melihat bunga itu lagi yang sedang mekar.
Saat itu kendaraan berhenti dan saya segera mengabadikan bunga itu melalui kamera.
"Kami berangkat dari Kota Waingapu jam 08.00 dan tiba di Kantor Resor Wanggameti yang disambut oleh Kepala Resor Wanggameti, Oktovianus Klau dan Fabianus Beremau jam 11.30. Kami menempuh 3,5 jam perjalanan darat dengan kondisi jalan yang baik. Kami disuguhkan kopi sumba di Kantor Resor itu," jelasnya.
Setelah istirahat sejenak, kami berangkat lagi menuju ke kawasan hutan Wanggameti. Lagi-lagi kami disuguhkan keindahan alam Sumba dengan tumbuhan edelweisnya.
Ratusan pohon edelwesi berjejer di kiri dan kanan jalan di kawasan itu. Hari itu kami tidak mendaki puncak tertinggi Wanggameti karena hujan.
Kepala Balai TN MataLawa, Maman Surahman kepada KompasTravel di Kantor Resor Wanggaweti, Sabtu (25/3/2017) menjelaskan, tanaman Edelweis tumbuh di kawasan pegunungan yang kekurangan oksigen. Tanaman ini masih tumbuh subur di kawasan TN MataLawa.
Surahman menjelaskan, sesuai nama latinnya, Anaphalis Javanica atau Javanese Edelweis, tumbuhan ini seakan hanya bisa ditemukan di pegunungan Pulau Jawa.
"Saya awalnya punya anggapan seperti itu. Ternyata tidak hanya di Pulau Jawa, edelweis juga tumbuh di kawasan TN MataLawa Pulau Sumba dan kawasan pegunungan lainnya di Pulau Flores. Kawasan TN MataLawa Pulau Sumba sangat unik. Bunga abadi Edelweis juga tumbuh di sini. Ini kawasan yang harus terus dijaga dengan baik," tuturnya.
Simbol Abadi
Mengutip berbagai referensi, Surahman menyebutkan edelweis adalah tumbuhan endemik zona montana di sejumlah dataran tinggi di Indonesia.
Tumbuhan ini umumnya memiliki tinggi 1 meter meski ada pula yang mencapai 8 meter. Secara nasional, edelweis kini termasuk tumbuhan langka.
Edelweis dapat diperbanyak melalui setek batang atau cabangnya. Di habitatnya, edelweis tergolong gampang hidup bahkan dikenal sebagai perintis revegetasi.
Maksudnya menjadi tanaman perintis untuk tumbuhan dan menghasilkan unsur-unsur hara sebagai media tumbuh tanaman lainnya. Edelweis juga mampu berperan sebagai penahan erosi di kawasan tandus.
Selain itu, edelweis juga mengusung berbagai simbol abadi, di antaranya simbol semangat juang yang sangat luar biasa, keabadian, kesejatian, dan cinta penuh pengorbanan.
Sesuai kesaksian, di kawasan sekitar hutan Wanggameti, edelweis terbukti mampu mempertahankan kelangsungan hidup di atas tanah berpasir dan bebatuan putih.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/tumbuhan-edelweis_20170410_083316.jpg)