Breaking News

Hari Kartini

Sambut HUT Kartini ke-138, Dharma Wanita Persatuan (DPW) NTT Rekatkan Persaudaraan Lewat Tarian Mogi

Tujuan diselenggarakannya lomba tarian Mogi, kata Ny. Bertha, untuk memupuk rasa persaudaraan diantara sesama anggota DWP

Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ROSALINA WOSO
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setda NTT, peraih juara pertama lomba peserta Mogi, saat tampil di atas pentas di aula El Tari Kupang, Sabtu, (8/4/2017) 

Ada balutan selendang tenun ikat dari berbagai daerah NTT di bagian pinggang, di padu dengan hiasan di bagian kepala. Ada yang menggunakan bulu ayam, ada hiasan kepala dari kertas krep, ada juga yang melilitkan bagian dahi dengan pita merah.
Peserta lomba mulai gerah. Maklum. Sejak siang hari wajah mereka sudah dipoles make up oleh para perias. Mereka diwajibkan panitia berada di tempat lomba pukul 16.00 Wita.

Satu jam lebih mereka harus sabar menunggu. Tepat pukul 17.10 kegiatan lomba baru dimulai. Suara Master Ceremony, Kakak Cristin, kedengaran merdu saat melisting kehadiran peserta lomba.

Acara lomba dimulai. Satu persatu peserta unjuk kebolehan di atas panggung. Busana, aksesoris, gerak, ekpresi, gaya dan kekompakan dan lagu pengiring sudah ditetapkan oleh dewan juri.

Malam itu, peserta hanya berharap satu hal. Memberi yang terbaik untuk penonton. "Saya pung jantung su dug dag ne. Maunya cepat menari biar tidak ada beban lagi," ujar Isa salah satu peserta dari DWP Koperasi NTT yang mendapat urutan kedua.

Para peserta dinilai tiga dewan juri yakni Bapak Agus Beda (ketua) Ama, Ibu Erni Handayani dan Nona Djokaho (anggota).

Mereka bertiga meninggalkan kursi juri setelah peserta ke-15 usai tampil di atas pentas.

Ketua Tim Dewan Juri lomba tarian mogi, Bapak Agus Beda Ama, diapit dua juri yakni Ibu Erni Handayani dan Nona Djokaho (anggota), di Aula El Tari Kupang, Sabtu (8/4/2017)
Ketua Tim Dewan Juri lomba tarian mogi, Bapak Agus Beda Ama, diapit dua juri yakni Ibu Erni Handayani dan Nona Djokaho (anggota), di Aula El Tari Kupang, Sabtu (8/4/2017) (POS KUPANG/ROSALINA WOSO)

Para juri menempati ruangan lain untuk menentukan kemenangan peserta, hampir 30 menit mereka berada disana.

Tepuk tangan dan teriakan kegembiraan kembali memenuhi ruangan pentas. Ketiga dewan juri naik pangung untuk mengumumkan kejuaraan lomba tarian Mogi.
Awalnya, disebutkan juara mulai dari urutan enam lalu sampai urutan pertama. Tawa ria pun menghentak, saat urutan keenam diumumkan dari DWP Dinas Sosial Propinsi NTT.

Lomba tarian Mogi berakhir setelah tim juri mengumumkan juara pertama diraih DWP Setda NTT.

Juara I DWP Setda NTT
Juara II DWP Dinas Kopersi NTT
Juara III DWP Dinas Kelautan Perikanan Propinsi NTT
Juara IV DWP Dinas Kementrian Agama NTT
Juara V DWP Dinas Perhubungan NTT
Juara VI DWP Dinas Sosial NTT

Tidak Ada Tarian Mogi di NTT

Ketua Dewan Juri Lomba Tarian Mogi, Agus Beda Ama, sebelum mengumumkan kejuaraan peserta, memberikan sedikit ulasan tentang tarian Mogi kreatif.

Menurutnya, tidak ada tarian Mogi di NTT. Hal yang fenomenal terjadi atas lagu/nyanyian Mogi ciptaan Ivan Nestorman. Jadi lomba yang diadakan ini sebenarnya bukan Lomba Tari MOGI, melainkan Lomba Tari Kreasi/Modifikasi berdasarkan irama musik Lagu MOGI.

Ketua dewan juri lomba tarian Mogi, Agus Beda Ama
Ketua dewan juri lomba tarian Mogi, Agus Beda Ama (POS KUPANG/ROSALINA WOSO)

Irama MOGI yang berjenis Folk ini memang memadukan sejumlah motif ritmis yang merangsang naluri menari. Versi yang sekarang dikenal dalam paket musik pesta (di NTT dan sedang menyebar lebih luas ini) dibawakan oleh MARIO KLAU yang disatupaketkan dengan lagu RONDA-RONDA.

Memang lagu MOGI ini punya daya sihir yang mengundang masyarakat menciptakan ragam gerak menari yang cukup bebas.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved