Jembatan Bokong Ambruk, Jalan Timor Raya Lumpuh, Inilah Riwayatnya Puluhan Tahun Lalu
Jembatan Bokong di Takari ambruk, Rabu (5/4/2017), membuat arus transportasi di jalur utama pulau Timor itu lumpuh total.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Menurut dia, sebelum 41 tahun lalu atau sebelum jalan raya trans Timor yang "lebih berbudaya" saat ini mulai dikerjakan Juli 1976, ruas jalan Bokong ini adalah legong dalam, menurun menukik hampir 45 derajat.
Di musim hujan, katanya, praktis tak ada kendaraan, terutama truk, yang bisa lolos begitu saja dari jebakan lumpur tebal dan harus berjam-jam baru bisa meloloskan diri.
Maka truk truk zaman itu selalu dilengkapi dengan rantai roda dan peralatan masak karena terkadang harus nginap karena terjebak dalam lumpur.
Ruas jalan ini segera bebas dan menjadi mulus setelah diratakan melalui pembangunan jalan raya trans Timor mulai Juli 1976.
"Saya ingat, di Takari, Km 76, atau sekitar 2-3 km sebelum Bokong, hari itu 17 Juli 1976, hari dimulainya kerja raksasa pembangunan jalan trans Timor," tulis Damyan.
Pembangunan itu, katanya, ditandai dengan peresmian dimulainya pekerjaan oleh Gubernur NTT, El Tari.
Kontraktor pekerjaan adalah PT DECORIENT, perusahaan patungan Belanda-Indonesia.
Gubernur El Tari, pagi itu 17 Juli 1976, katanya, gembira dengan pembangunan yang dimulai, tetapi tidak dapat menyembunyikan "kekecewaan bertahun-tahun" dalam berjuang agar jalan trans Timor- juga trans Sumba dan Flores "dibudayakan" seperti jalan raya di provinsi lain di Indonesia.
Dia pun mengutip kata-kata Gubernur El Tari waktu itu.
"..... bersama Ir Rubyanto/Kepala Dinas PU NTT, saya berkali-kali keliling di Jakarta... Dari Departemen PU, Departemen Dalam Negeri sampai DPR RI dan BAPPENAS... "memohon-mohon" agar jalan negara yang strategis ini dibangun.
Hampir 10 tahun, atau sejak dilantik jadi Gubernur NTT, salah satu upaya besar adalah berjuang agar jalan raya di NTT bisa diperhatikan.
Itu baru berhasil tahun 1976. Tetapi itupun karna campur tangan Menpangab berkaitan dengan integrasi Timor Timur ke Indonesia."
Ketika mengungkapkan ini, tulis Damyan, wajah memelas Gubernur El Tari sangat nampak..
Sejak 17 Juli 1976 itulah pekerjaan raksasa trans Timor, Kupang-MotaAin dilakukan secara multi year oleh PT DECORIENT.
Tetapi Pak El Tari tak sempat menyaksikan dan/atau menikmati mulusnya jalan Trans Timor Kupang-MotaAin karena 29 April 1978, beliau wafat atau dua tahun setelah meresmikan dimulainya pembangunan jalan trans Timor.