Ssstt, Inilah Dia 8 Fakta Liar tentang Mr P

Diabadikan dalam patung-patung Yunani dan grafiti kamar mandi, mungkin penis ini yang paling terkenal dan salah satu organ manusia yang sering dipelaj

Editor: Alfred Dama
Shutterstock
Ilustrasi. 

Biasanya penyebabnya adalah kegagalan darah untuk kembali bersirkulasi dari penis ke seluruh tubuh, meskipun kadang-kadang ditemukan pada mereka dengan leukemia. Dibutuhkan suntikan pseudoepinephrine untuk menyempitkan otot polos di penis.

4. PENINGGALAN PURBAKALA 

Pada satu titik waktu, penis pria memiliki duri, ini ada sekitar 700.000 tahun lalu, demikian penelitian tahun 2010 yang diterbitkan dalam Nature Journal.

Memang tidak dijelaskan fungsi duri ini, tapi bisa dikatakan membuat ereksi dengan cepat, dan lebih sering terjadi pada spesies seperti kucing.

Peninggalan lain dari masa lalu adalah tulang penis, atau baculum. Namun kini pria sudah tidak memiliki dan bergantung pada tekanan darah untuk ereksi.

5. AKSI MALAM 

Kebanyakan pria mengalami 3-5 kali ereksi selama fase tidur rapid eye movement (REM), apakah ketika mereka bermimpi tentang nenek atau supermodel cantik.

Pria yang tidak mengalami ini berisiko kehilangan elastisitas dan menyusut. Itulah sebabnya dokter sering menanyakan apakah seseorang mengalami ereksi di malam hari untuk menentukan penyebab disfungsi ereksi.

6. FAKTA KULUP 

Ketika bayi laki-laki dilahirkan, jaringan kulup menyatu pada kepala penis. Dalam rahim, kulup berkembang dari jaringan yang sama dengan klitoris.

Permukaan bagian dalam kulup terdiri dari membran mukosa mirip yang ditemukan dalam kelopak mata atau mulut, menjadikannya tempat yang lembab.

Lingkungan inilah yang bertanggung jawab terhadap peningkatan penularan penyakit menular seksual (PMS) karena pria tidak disunat.

Kulup juga memiliki banyak sel Langerhans, sel-sel kekebalan yang dimasuki oleh HIV. Itulah penjelasan mengapa pria yang disunat di Afrika 60 persen lebih rendah terinfeksi HIV.

7. Lembek atau Meregang

Tidak ada cara untuk memprediksi ukuran penis ereksi saat lembek, menurut sebuah artikel dalam Journal of Urology 1996.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved