Virgin di Manakah Perawanmu? Inilah yang Dikatakan Santisima Gama dalam Puisinya

Buku antologi puisi setebal 87 halaman ini memuat 50 judul puisi Santisima dengan beragam tema, antara lain, tema

Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
Ilustrasi 

Puisi yang baik selalu berada dalam arus ketegangan antara dua realitas itu. Realitas faktual adalah realitas yang diangkat penyair yang dengan mudah tercerap oleh panca indra, ada dalam kenyataan, kebenarannya adalah kebenaran faktual. Sedangkan realitas fiksi adalah realitas imajinasi, hanya ada dalam pikiran dan perasaanpenyair, namun seolah-olah ada dan terjadi di mata hati pembaca, kebenarannya adalah kebenaran keyakinan. Puisi-puisi Santisima dalam buku antologi ini lebih kuat berada pada realitas faktual dibandingkan realitas fiksi.

Santisima Gama adalah salah seorang dari sedikit perempuan NTT di panggung sastra. Dalam buku saya terakhir Sastra Indonesia Warna Daerah NTT (2015), Santisima Gama masuk jajaran 44 sastrawan NTT.Lahir pada 11 Juni 1982 di Maumere, Kabupaten Sikka.Meraih gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere. Saat ini Santisima sedang menyelesaikan Magister pada Fakultas Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Selain menulis puisi, Santisima juga suka menulis artikel opini tentang perempuan dan anak-anak di berbagai media massa cetak yang tersebar. Mempunyai minat khusus pada masalah perempuan dan anak-anak. Dua buku biografi tokoh di NTT yang ditulisny adalam gaya sastra telah diterbitkan, yakni buku Kutunjuk Binangku, Biografi Drs. Daniel Woda Palle (2011) dan PerempuanTangguh, Biografi Lusia AdindaLebu Raya (2015), keduanya diterbitkan Penerbit Ledalero, Maumere. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved