Warga Desa Bakustulama-Belu Heran Saluran Menuju Persawahan Lebih Tinggi Dari Embung
Warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar), Kabupaten Belu merasa heran dengan pembuatan saluran air menuju persawahan Besak Fehan dan
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat (Tasbar), Kabupaten Belu merasa heran dengan pembuatan saluran air menuju persawahan Besak Fehan dan Abano Sikun di desa tersebut.
Pasalnya, letak saluran sepanjang 270 meter itu lebih tinggi dari saluran embung. Selain itu, saluran tersebut tidak tersambung langsung dengan saluran embung. Hal ini mengakibatkan air dari embung tidak bisa langsung masuk ke saluran menuju persawahan.
"Kami heran dan bingung ini air mau mengalir ke sawah bagaimana kalau saluran lebih tinggi dari embung. Tidak mungkin air mengalir ke atas," kata Lambertus Bau, warga setempat kepada Pos Kupang, Rabu (22/3/2017).
Menurut Lambertus, embung tersebut dibangun dengan angaran sekitar Rp 450 juta, sedangkan saluran menuju persawahan sepanjang 270 meter menelan anggaran sekitar Rp 750 juta.
"Ini proyek ini dari Dinas Pertanian (Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, red) dan baru dikerjakan tahun 2016," kata Lambertus yang juga perangkat Desa Bakustulama ini.*