Soal Palapa Ring Dipaparkan Menkominfo Saat Konvensi HPN

Pada Konvensi Nasional Media Massa bertema "Integritas Mesia Nasional Dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan" itu,

Editor: Marsel Ali
zoom-inlihat foto Soal Palapa Ring Dipaparkan Menkominfo Saat Konvensi HPN
Pos Kupang/ant
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Menko Polhukam Wiranto (kanan) menyimak paparan Menkominfo Rudiantara mengenai Proyek Palapa Ring yang dikerjakan PT Palapa Timur Telematika di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/9/2016). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

POS KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memaparkan perkembangan proyek Palapa Ring di hadapan ratusan peserta Konvensi Nasional Media Massa dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional 2017 di Ambon, Maluku, Rabu.

Rudiantara mengatakan bahwa proyek Palapa Ring merupakan pembangunan jaringan infrastruktur telekomunikasi serat optik yang akan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dalam jaringan internet.

Pada Konvensi Nasional Media Massa bertema "Integritas Mesia Nasional Dalam Lanskap Komunikasi Global: Peluang dan Tantangan" itu, Menkominfo mengatakan pembangunan proyek itu dijadwalkan selesai pada 2018.

Ketika seluruh pembangunan infrastrukturnya selesai maka masyarakat di seluruh Indonesia akan terhubung secara internet hanya melalui telepon pintar.

Untuk itu, katanya, perlu disiapkan berbagai regulasi untuk mengatur kondisi tersebut saat seluruh jaringan infrastruktur internet tetapi juga jangan kebanyakan regulasi yang justru dapat membingungkan.

Dalam kesempatan itu pengusaha media dan properti Harry Tanoesudibyo yang juga menjadi pembicara menyatakan sepakat bahwa perlu regulasi yang kuat dan melindungi kepentingan nasional dari serangan internet asing.

"Internet asing ancam stabilitas nasional. Dari sisi sosial, internet asing juga telah mengubah budaya bangsa. Ini harus diatur regulasinya. Negara harus hadir melindungi kepentingan nasional," katanya.

Konvensi pada sesi itu juga menghadirkan CEO Baidu Digital Indonesia Bao Jianlie.

Ia mengatakan Baidu merupakan perusahaan "search engine" China pertama yang terdaftar yang masuk dalam 100 besar di bursa saham di Nasdaq, Amerika Serikat.

Perusahaan yang didirikan oleh Robin Li tahun 2000 itu, katanya, memang pemain asing yang memperluas jaringan pangsa pasarnya di Indonesia.

Sejak tahun lalu, katanya, Baidu bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan mencari mitra lokal untuk membangun bisnisnya.

"Saya baru pertama kali datang ke Ambon. Saat tiba saya coba aplikasi di sini untuk mencari rumah makan di Ambon, saya tidak menemukannya, tetapi dengan menggunakan Baidu, saya kaget ternyata ada yang masuk," katanya.

Pemimpin "kumparan.com" Budiono Darsono juga menyampaikan pandangannya pada konvensi sesi tersebut.

Menyatukan Indonesia

Sementara itu dari leaflet Kementerian Kominfo pada pameran HPN diperoleh informasi bahwa Palapa Ring menyatukan Indonesia melalui pembangunan jaringan serat optik sebagai tol informasi yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Halaman
12
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved