Mantan Pekerja Seks ini yang Dirikan Penampungan untuk Eks Pelacur
Usianya baru 22 tahun ketika Carmen Munoz menginjakkan kaki di Mexico City, Meksiko, puluhan tahun lalu.
Plaza Loreto di Mexico City adalah lokasi tempat bangunan-bangunan bersejarah sejak abad ke-16.
Wilayah ini dikenal dengan nama Merced. Di sana terdapat 106 blok yang merupakan bagian dari situs warisan dunia UNESCO.
Selain bangunan-bangunan tertua di pusat kota, ada pula pusat komersial utama, dan kawasan pelacuran terbesar, lengkap dengan satu hotel kumuh di setiap blok.
"Mulai sekarang, anak-anak saya tidak akan kelaparan lagi," kata dia saat itu.
Selama 40 tahun, Munoz melakoni hidupnya sebagai seorang pekerja seks yang mangkal di sudut-sudut plasa dan jalan-jalan sekitarnya.
Sadar
Ketika ia semakin tua, pertanyaan pun muncul di benaknya. Apa yang terjadi dengan para pekerja seks saat mereka sudah berusia lanjut?
Pertanyaan itu semakin berkecamuk ketika suatu malam, ia melewati sebuah terpal kotor yang bergerak-gerak di tepi jalan.
"Saya menghampirinya dan menariknya ke atas, saya pikir ada anak-anak di bawahnya," kata Munoz.
Namun, yang ia temukan adalah tiga perempuan tua yang tengah berdempetan untuk bertahan dari udara dingin. Munoz mengenali mereka sebagai sesama pekerja seks.
"Ini menyakitkan, sebagai manusia, sakit rasanya melihat mereka seperti itu," kata Munoz.
Ia lalu menolong para perempuan itu, membelikannya kopi, dan mencarikan kamar di sebuah hotel murah.
Hal itu membuatnya tersadar. Seiring dengan bertambahnya usia, pesona para perempuan itu pun memudar. Banyak dari mereka yang akhirnya jatuh miskin.
Keluarga mereka tidak menerimanya sehingga mereka tidak punya tempat untuk pulang.
Selama 13 tahun berikutnya, Munoz melobi pemerintah kota untuk menyediakan penampungan bagi para pekerja seks lanjut usia dan para tunawisma.