PT Waskita Karya Beri Santunan Tiga Korban Tewas Terseret Banjir
pihak perusahaan PT Waskita juga akan memberikan santun kepada para korban berupa uang duka," jelas Ir. Mohammad, Kepala Proyek PT Waskita Karya
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG- "Para korban akan mendapat santunan asuransi karena semua pekerja yang bekerja di proyek Bendungan Raknamo peserta asuransi BPJS Tenaga Kerja. Selain santunan asuran kecelakaan tenaga kerja, pihak perusahaan PT Waskita juga akan memberikan santun kepada para korban berupa uang duka," jelas Ir. Mohammad, Kepala Proyek PT Waskita Karya yang bertanggung jawab terhadap proses pembangunan Bendungan Raknamo yang saat ini prosentase fisik sudah mencapai 78 persen.
Kapro PT WK, Ir. Mohammad, MT menegaskan hal ini menjawab pertanyaan Pos Kupang terkait santunan kepada para korban.
Mohamad didampingi PPK Bendungan Raknamo, Frengky Welkis, ST, menjelaskan kepada wartawan terkait kronologis kejadian yang menewaskan tiga pekerja Bendungan Raknamo, Senin (30/2017) siang
Mohammad juga menegaskan, pihak perusahaan akan mengantar jenazah korban hingga ke rumah keluarga korban.
Dua jenazah Jujuh dan Supri akan diterbangkan ke kampung halamannya di Jawa Barat, pada Selasa (31/1/2017) malam. Sedangkan Moses Masan akan diterbangkan ke kampung halaman korban di Ternate, Rabu (1/2/2017) pagi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Raknamo, Frengky Welkis, ST mengakui kejadian tragis yang menyebabkan tiga pekerja Bendungan Raknamo tewas terseret banjir bandang di anak Sungai Puames (jalan masuk Bendungan Raknamo,red) saat kejadian tanggal 30 Januari 2017 adalah sebuah musibah.
Frengky Welkis, ST didampingi Kepala Proyek (Kapro) PT Waskita Ir. Mohammad, MM dalam penjelasan kepada wartawan media cetak elektronik, di Kantor Satker Bendungan Raknamo, Selasa (31/1/2017) siang.
Hadir saat penjelasan pers, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Deppy Cipta, SST, Kasatker Bendungan Raknamo, Marthen Tella, ST, MT, Kasie Pelaksanaan, Constandji Nait, SP, MT, Kasatker PJPA, Ir. Yayat Sumaryat, MT, Kasatker PJSA, Alfres Lukas, ATP, Msi.
Frengky Welkis pada kesempatan itu menjelaskan kronologis korban terseret banjir menyebabkan ketiga korban meninggal dunia.
Kronologi kejadian sesuai keterangan dari korban selamat atas nama Suryaman & Erik Aripin menceritakan
saat itu mereka sedang melaksanakan pekerjaan leveling lahan untuk pengecoran jalan (Rigid Pavement) pada lokasi STA. 2+789, sekitar jembatan ke-3 dari jalan masuk ke lokasi proyek. Kondisi cuaca pagi hari hingga waktu makan siang (diperkirakan jam 12.00) cerah. Setelah makan siang, pekerjaan dilanjutkan dan pekerja yang melaksanakan leveling lima orang:
Moses Masan (assisten pelaksana PT WK), Ade Jumad (Jujuh), Rahmad Supriyanto (supri) adalah pekerja serta Erik Aripin (Erik)/operator alat dan Suryaman ( pekerja)
Sekitar jam 13.00 wita cuaca mulai mendung disertai gerimis, Moses memerintahkan Erik menghentikan pekerjaan, sementara Jujuh, Supri, Surya lebih dahulu berteduh di bawah jembatan atas inisiatif Moses.
Setelah memarkir alat, Erik dan Moses menyusul ke bawah jembatan dengan maksud ikut berteduh ketika hujan mulai deras, kondisi air yang mengalir di sungai melalui jembatan saat itu tidak begitu besar. Air mengalir melalui sisi kiri dan kanan jembatan (box culvert). Sedangkan pada tengah jembatan (box culvert) masih belum ada aliran air (kering), sementara hujan makin deras deras.
Frengky melanjutkan, sekitar pukul 13.15 Wita air mulai mengalir di sungai kurang lebih setinggi paha, Moses sempat menelepon pelaksana lain (Didik) agar minta dijemput. Sementara Erik berinisiatif naik ke atas jembatan untuk mengambil tambang karena seingat Erik di atas ada tambang, dengan maksud membantu empat orang temannya yang masih di bawah (Moses, Jujuh, Supri dan Surya).