Di Uni Soviet : "Jika Perempuan, Bayi di Rahim Ini Harus Digugurkan"

Wajah perempuan hamil itu terlihat pucat. Suaranya pun terdengar tercekat. Beban berat tergambar jelas di wajahnya.

Editor: Rosalina Woso
KAREN MINASYAN/AFP --
Garik Hayrapetyan, perwakilan lembaga PBB Population Fund (UNFPA) untuk Armenia berbicara dalam wawancara dengan AFP di Yerevan, 28 Desember 2016 lalu. 

Namun, inisiatif itu tak disambut baik oleh para pejuang hak perempuan di Armenia.

Mereka menilai, inisiatif itu tak akan berdampak baik, dan hanya akan memicu munculnya praktik aborsi ilegal.

Praktik itu diyakini justru mengancam kesehatan, bahkan nyawa kaum perempuan.

"Jika kita melarang aborsi, akan ada banyak solusi aborsi ilegal yang berdampak pada melonjaknya angka kematian ibu," kata Anush Poghosyan, pegiat lembaga perempuan Armenia.

"Kita harus menggali akar permasalahannya, yakni mental patriaki dan kemiskinan yang merebak, jadi bukan itu konsekuensinya," kata dia.

Menurut dia, jika perempuan dapat memperoleh kesamaan hak seperti laki-laki, termasuk dalam aspek ekonomi, maka tak ada calon orangtua yang cemas jika memiliki bayi perempuan. (Kompas.Com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved