Tujuh Hari Kapal Feri Tidak Beroperasi, PT ASDP Rugi Rp 1,4 Miliar
Manajemen PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang mengalami kerugian sekitar Rp 1,4 miliar. Kerugian ini akibat delapan kapal
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Manajemen PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang mengalami kerugian sekitar Rp 1,4 miliar. Kerugian ini akibat delapan kapal motor penyeberangan (KMP) atau kapal feri berhenti beroperasi selama tujuh hari karena cuaca buruk di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
General Manager PT ASDP Cabang Kupang, Arnoldus Yansen, menyampaikan hal itu kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Jumat (6/1/2017). Ia menjelaskan, armada kapal feri milik PT ASDP Cabang Kupang berhenti beroperasi pada tanggal 22 - 25 Desember 2016, dan pada tanggal 4-6 Januari 2017.
Selama delapan kapal feri tidak beroperasi, lanjut Arnold, PT ASDP mengalami kerugian Rp 200 juta per hari. Dengan demikian, selama tujuh hari kapal feri berhenti beroperasi, total kerugian perusahaan penyeberangan ini mencapai Rp 1,4 miliar.
Nilai kerugian tersebut, kata Arnold, dilihat dari jumlah kapal dan 214 karyawan yang bekerja di dalam kapal. "Jadi, Rp 200 juta per hari, itulah biaya yang ditanggung manajamen PT ASDP selama kapal tidak beroperasi," ujarnya.
Meksipun kapal tidak berlayar, demikian Arnold, kapal tetap beraktivitas. "Sebab di atas kapal ada nyawa yang membutuhkan AC, IT, masak dan lainnya. Mengelola kapal ada risiko dan biayanya mahal. Walaupun tidak ada pelayanan, mereka tetap bersih-bersih kapal. Ada yang mengecat dan mengerjakan lainnya," kata Arnold.
Ia menjelaskan, ASDP Cabang Kupang melayani rute ke seluruh pelosok NTT. Sementara ini terkendala cuaca. Gempa di Maluku Tenggara juga berdampak pada lintasan penyeberangan ASDP Cabang Kupang khususnya di Selat Rote.
Beberapa hari sejak 4 - 6 Januari 2017 cuaca pada lintasan tersebut cukup parah, dimana gelombang laut tinggi tiga sampai empat meter, kecepatan angin 15 knots sampai 30 knots. Kondisi ini sangat riskan untuk penyeberangan kapal-kapal feri tipe roro.
"Setelah kami memantau dari data BMKG untuk besok (Sabtu hari ini) Selat Lolok sudah bisa dilayani, tetapi di bawah pukul 10.00 Wita. Posisi saat itu masih bagus sehingga bisa melayani lintasan penyeberangan Kupang-Rote. Sedangkan dari Rote-Kupang bisa dilewati dengan baik. Kupang-Hansisi yang dilayani KMP Ile Labalekan tidak ada kendala. Mungkin Minggu bisa melayani Larantuka dan Kalabahi-Kupang," jelasnya.
Selama tidak beroperasi 4-6 Januari 2017, dua kapal di Kalabahi, dua kapal di Teluk Gurita, satu kapal di Lembata. Sedangkan enam kapal lainnya berlabuh di Bolok Kupang. Total KMP 11 unit, termasuk tiga kapal feri yang dikelola PT Flobamor.
Arnold mengatakan, setelah tanggal 8 Januari 2016, penyeberangan kapal feri mulai mendekati normal. Kemungkinan ada lintasan lain yang belum dilayani seperti Sabu. Lintasan Kupang-Sabu ditutup sejak 18 Desember 2016 sampai saat ini belum dilayani.
Ia menjelaskan, pelayanan ASDP berpedoman pada bulan, bintang, awan dan sekarang ada teknologi BMKG. "Tiga dasar itulah yang bisa kami pastikan bahwa besok (Sabtu hari ini) bisa melayani penyeberangan Kapal feri Labalekan lintasan Kupang-Rote dan Kupang - Hansisi. Sedangkan lintasan oenyeberangan lainnya belum," ujarnya.
Arnold mengatakan, tahun 2017 ini ASDP Cabang Kupang membuka lintasan baru Sabu -Ende dan Kupang-Naikliu. Realisasinya awal Februari 2017 mendatang.
Pantauan Pos Kupang di Pelabuhan Bolok Kupang, Jumat (6/1/2017), aktivitas manusia dan kendaraan yang saban hari ramai, saat ini sepi. Mulai dari pintu masuk pelabuhan, tidak ada aktivitas petugas. Begitupun di pintu gerbang utama keluar masuknya kendaraan roda dua, empat sab enam, nampak lengang.
Di kapal ada beberapa anak buah kapal (ABK) sedang merawat kapal feri selama belum beroperasi. Ada lima kapal feri yang bersandar di Pelabuhan Bolok, yakni KMP Ranaka, KMP Umakalada, KMP Ile Mandiri, KMP Ile Labalekan, dan KMP Ile Ape.
Koordinator Tenaga Teknis PT IKI Makassar, Muhammad Idris, ditemui Pos Kupang di atas geladak KMP Lakaan yang sebentar lagi beroperasi di NTT menjelaskan, pihaknya dipercayakan untuk melakukan pemeliharaan kapal.