Gedung Sasando Belum Bersih

Demikian hasil pantauan Pos Kupang, Senin (2/1/2017). Sisa material yang masih berserakan antara lain besi atau baja

Penulis: PosKupang | Editor: Dion DB Putra
Pos Kupang/Oby Lewanmeru
Warga sedang berpose di depan kantor gubernur NTT, Senin (2/1/2017) 

POS KUPANG.COM, KUPANG - Gedung Sasando alias kantor gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jl. El Tari Kupang belum sepenuhnya bersih. Meskipun bangunan sudah rampung namun sisa material masih berserakan di berbagai titik. Sejumlah item pekerjaan pun belum selesai.

Demikian hasil pantauan Pos Kupang, Senin (2/1/2017). Sisa material yang masih berserakan antara lain besi atau baja penopang bagian depan konstruksi berwujud alat musik sasando. Pada sisi selatan dan utara gedung terlihat dua tampungan mirip tangki yang menampung air. Tangki berukuran besar berwarna hijau. Tangki yang berada di bagian utara tampak sudah rusak dan satunya lagi masih utuh.

Di sisi belakang gedung yang dibangun dengan total dana Rp 178 miliar terdapat satu unit alat berat yang sedang parkir. Terlihat pula urukan material yang ditumpuk di sana. Terdapat dua lubang berukuran sekitar 7 x 5 meter dengan kedalaman hampir 6 meter di bagian belakang Gedung Sasando. Lubang itu mungkin berfungsi sebagai penampung limbah. Bagian belakang kantor ini sedang diratakan sehingga berlumpur bila hujan mengguyur wilayah Kota Kupang.

Sayap kiri dan kanan bagian depan gedung belum ada pelataran. Pipa-pipa paralon berukuran sedang hingga besar menjulur keluar dari dasar bangunan. Beberapa hal yang belum ditemui misalnya papan nama kantor. Tugu papan nama yang ada merupakan papan nama dari bangunan kantor sebelumnya yang sampai saat ini masih berdiri kokoh namun tanpa tulisan. Ada satu unit meriam atau benda kuno yang terletak persis di depan pagar sederetan papan tersebut. Benda ini sudah berkarat.

Sementara itu di bagian depan berbatasan dengan kompleks kantor DPRD Provinsi NTT masih terpasang seng. Begitu juga di bagian utara dan belakang bangunan itu. Pelataran depan belum ditata, kecuali jalan masuk dan keluar. Ada beberapa bagian yang berlepotan lumpur saat hujan. Ada sebuah patung lusuh masih berdiri kokoh di bagian kanan bangunan eksotik ini. Fasilitas hydrant di bagian depan dilengkapi alat pemompa air apabila ada kebakaran. Kelengkapan lain berupa penangkal petir.

Pada satu ruangan yang sempat dipantau, sudah terdapat alat sensor panas dan asap. Alat ini bekerja otomatis berfungsi menetralisir udara apabila ada panas berlebihan dan juga asap pekat berlebihan. Ada beberapa blok ruangan dilengkapi kamera pemantau keamanan (CCTV) sedangkan setiap blok terdapat dua jalur evakuasi. Semua ruangan rata-rata sudah dilengkapi listrik dan sarana pendukung lainnya.

Saat dipantau kemarin petugas kebersihan sedang membersihkan beberapa ruangan dan bagian depan kantor tersebut. Sementara di bagian depan Gedung Sasando, warga datang silih berganti berswa pose dengan latar belakang kantor itu. Mereka umumnya datang berkelompok dan ada juga yang perorangan.

Seorang petugas PT Waskita Karya sedang mengeluarkan sisa material besi dari dalam urukan tanah di bagian depan kantor tersebut."Besi ini sisa dari rangka bagian depan bentuk sasando. Kebetulan ketika ada informasi mau peresmian, besi ini ditutup dengan material yang diuruk. Sekarang saya kumpulkan lagi," ujar staf itu.

Menurut dia, pihak Waskita berkewajiban memelihara gedung itu hingga enam bulan lamanya. Sedangkan atap bangunan, ia menyebut itu menggunakan bahan terbaru yang sama dengan atap gedung Terminal III Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Seperti pernah diwartakan, Gedung Sasando tidak jadi diresmikan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke NTT tanggal 28 Desember 2016 lalu. Menurut Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya Presiden Jokowi berjanji datang lagi ke NTT bulan Januari 2017 ini untuk meresmikan kantor tersebut.

Kabar itu disampaikan Gubernur Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada malam perayaan tutup tahun 2016 dan menyambut tahun baru 2017 di Alun-Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu (31/12/2016). Lebu Raya mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi tanggal 27-28 Desember 2016 di NTT sebenarnya bisa meresmikan gedung Kantor Gubernur NTT, namun karena agenda cukup padat sehingga peresmian kantor itu ditunda. "Agenda kemarin terlalu padat sehingga peresmian Kantor Gubernur NTT pada Januari 2017 ini. Beliau sudah janji kepada saya bahwa akan datang lagi dan meresmikan kantor gubernur," kata Lebu Raya.

Lebu Raya melukiskan hari-hari ini berita tentang peresmian Kantor Gubernur NTT agak aneh. Itulah sebabnya dirinya memastikan bahwa peresmian kantor itu akan dilakukan pada Januari 2017 oleh Presiden Jokowi. (yel)

Alokasi Anggaran
Konsultan Perencana PT Pandu Persada: Rp 2,3 Miliar
Konsultan Pengawas PT Bina Karya Persero: Rp 2,2 Miliar
Jasa Konstruksi PT Waskita Karya (Persero Tbk) : Rp 159 Miliar
Pengadaan Sarana Lainnya: Rp 13,4 Miliar
Total Anggaran: Rp 178 Miliar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved