Gus Dur, Hadiah Istimewa Tuhan untuk Bangsa Indonesia
Maghribpenghujung Desember 2009 hampir usai. Alam bersiap menanti kemangkatan seorang anak manusia yang dicintai Allah.
"Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama denganmu, berarti yang kamu pertuhankan itu bukan Allah, melainkan agama."
"Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu pertuhankan bukan Allah, melainkan moral."
"Pertuhankanlah Allah, bukan yang lainnya. Pembuktian bahwa kamu mempertuhankan Allah, ya kamu harus menerima semua makhluk karena begitulah Allah."
"Ya Allah...." Rona wajah Mughni seketika berubah pasi. Ia semakin yakin bahwa Gus Dur memang manusia pilihan Tuhan yang hanya dilahirkan seratus tahun sekali.
Setiap zaman ada masanya. Setiap masa ada waktunya. Di antara zaman dan waktu itu, ada sosok manusia tertentu yang tampil sebagai pengampu.
Duh, Gus Dur, betapa tanpamu, kini bangsa Indonesia jadi bertambah repot. (Kompas.Com)