Kades Silawan: Bangunan Mewah Tanpa Saluran Ini Perencanaan Yang Salah

Demikian Kepala Desa (Kades) Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim) Kabupaten Belu, Ferdinandus Bili Mones ketika mendampingi Kepala Badan Nasiona

Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/EDY BAU
Inilah badan jalan masuk ke PLBN Motaain yang digenangi air, Selasa (13/12/2016) sore. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau

POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- "Bangunan megah tanpa perencanaan saluran ini salah. Sejak awal dalam rapat saya sampaikan api tidak digubris."

Demikian Kepala Desa (Kades) Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim) Kabupaten Belu, Ferdinandus Bili Mones ketika mendampingi Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Provinsi NTT, Paul Manehat meninjau PLBN Motaain, Minggu (18/12/2016).

Dia menduga ada Kekeliruan dalam perencanaan pembangunanjalan masuk Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain. Pasalnya, pembangunan jalan masuknya tanpa disertai saluran drainase. Akibatnya, saat hujan turun, banjir langsung meluap masuk ke badan jalan.

Pernyataan ini menanggapi adanya genangan air akibat banjir yang meluap masuk hingga ke badan jalan masuk ke PLBN pada beberapa hari lalu.

Menurutnya, jika perencanaannya bagus dan lengkap, tentu suda dilengkapi dengan saluran/drainase untuk mengantisipasi terjadinya banjir.

Dikatakannya, permintan agar jalan masuk PLBN dilengkapi dengan drainase karena atas permintaan warga setempat yang kuatir akan terjadi banjir di saat musim hujan.

"Warga memang sudah sampaikan kepada saya dan saya sudah lanjutkan ke tingkat atas namun tidak ada tanggapan," ujarnya.

Petugas dari PT. Waskita Karya, Anas yang turut mendampingi saat itu mengakui jika dalam rencana pembangunan jalan masuk PLBN itu tidak ada desain untuk pembangunan drainase.

Akibatnya, lanjut Anas, pihaknya hanya membangun jalan masuknya tanpa drainase.*

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved