Cegah Penularan HIV/AIDS TKI-TKW DPRD Sumbar Desak Bangun Klinik VCT
warga eks TKI dan TKW yang kembali ke daerah masing-masing hendaknya dikarantinakan terlebih dahulu untuk mengikuti proses pemeriksaan HIV/AIDS di Kli

POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK- Ketua DPRD Sumba Barat, Gregorius HBL Pandango, S.E didampingi Wakil Ketua DPRD, Samuel Kaha Heo dan anggota DPRD, Lukas Lebu Gallu, S.H, meminta pemerintah setempat segera membangun klinik VCT HIV/AIDS, di RSUD Waikabubak untuk melayani masyarakat.
Setiap warga eks TKI dan TKW yang kembali ke daerah masing-masing hendaknya dikarantinakan terlebih dahulu untuk mengikuti proses pemeriksaan HIV/AIDS di Klinik VCT HIV/AIDS.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk untuk pencegahan penularan HIV/AIDS secara luas kepada masyarakat.
Gregorius HBL Pandango menyampaikan pandangan itu setelah dalam sidang di Komisi B DPRD Sumba Barat memperoleh data bahwa terdapat 38 warga Kabupaten Sumba Barat mengidap penyakit HIV/AIDS, dan tujuh diantaranya telah meninggal dunia.
Kini, tigapuluh delapan warga Sumba Barat telah hidup bersama keluarga dan masyarakat di wilayah masing-masing. Ada kekuatiran, penyakit membahayakan itu menyebar kepada warga lainnya.
Untuk itu, tiga wakil rakyat tersebut meminta penerintah melalui dinas teknis agar melakukan identifikasi keberadaan para pengidap HIV/AIDS, memberikan pendampingan dan memotivasi agar tetap menjalani hidup sebagaimana biasa. Juga memberi pemahaman kepada warga agar tidak mengucilkannya. Diharapkan tahun 2017, klinik HIV/AIDS sudah beroperasi.
Selain itu, ketiga wakil rakyat tersebut juga meminta pemerintah mengadakan alat deteksi dini kanker servis agar setiap perempuan memperoleh akses untuk memeriksakan kesehatannya.
Pasalnya, selama ini kebanyakan kaum ibu memeriksakan kesehatannya terutama berkaitan kanker servis di RSUD Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Padahal jarak Sumba Barat ke Sumba Timur cukup jauh. (pet)