Wanita Cantik ini Rela Menjadi Sopir Angkot dan Buruh Bangunan

Ia juga mengaku sudah dikenal hampir semua sopir. Ia biasa dipanggil Brenda atau "om Berenhard pe anak" (anaknya om Berenhard).

Editor: Ferry Jahang
FOTOGRAFER TRIBUN MANADO/ANDREAS GERALD RUAUW
FOTOGRAFER TRIBUN MANADO/ANDREAS GERALD RUAUW Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai sopir angkot. 

Mengabdi kepada seorang bos, ayah Brenda mengendarai angkot jurusan Tombatu-Ratahan atau Liwutung- Ratahan.
Brenda sopir angkot cantik manado

"Ayah juga kerja sampingan memelihara ayam, ikan mas, dan ikan mujair. Ia juga pernah memelihara katak sawah," ujarnya.

Melihat kesulitan ekonomi di keluarganya, saat duduk di kelas 4 bangku Sekolah Dasar (SD), Brenda sudah mulai turun ke jalan jualan ikan.

Ia berteriak "ikan manta (mentah)" untuk menarik pembeli.

"Saat mau naik ke kelas enam, kami pindah ke Likupang Timur," kenangnya.

Di Likupang, ayahnya tetap mengais rejeki dengan menjadi sopir mikrolet.

Dan saat duduk di kelas 1 SMP di Likupang, sang ayah mulai mengenalkan mobil kepadanya.

"Mobil itu walau bekas sudah merupakan milik sendiri. Saya mulai dikenalkan mobil. Itu setelah ayah selesai bekerja," katanya.

Ayah Brenda punya cara unik mengajarkannya sebelum benar-benar memegang setir, mengendarai mobil.

Ia disuruh belajar membuka ban, menyapu dan melihat mesin.

"Ini agar saya bisa mengganti ban saat ban kempis di hutan," katanya.

Sambil belajar mobil, Brenda masih berjualan.

Ia menjual pisang goreng, dan ikan masak sepulang sekolah.

"Polisi dan tentara di kampung kenal saya sebagai penjual pisang," ujarnya.

Kesempatan awal untuk membawa penumpang ternyata datang tidak disangka-sangka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved