Wanita Cantik ini Rela Menjadi Sopir Angkot dan Buruh Bangunan

Ia juga mengaku sudah dikenal hampir semua sopir. Ia biasa dipanggil Brenda atau "om Berenhard pe anak" (anaknya om Berenhard).

Editor: Ferry Jahang
FOTOGRAFER TRIBUN MANADO/ANDREAS GERALD RUAUW
FOTOGRAFER TRIBUN MANADO/ANDREAS GERALD RUAUW Brenda Trivena Grace Salea, mahasiswi cantik yang tak malu bekerja sebagai sopir angkot. 

POS KUPANG.COM, MANADO - Tegar jalani hidup yang keras, sopir angkot cantik mahasiswi Manado ini menginspirasi. Pekerjaan pria biasa ia lakukan, tidak malu atau gengsi, salut!

Namanya Brenda Trivena Grace Salea.

Bertubuh tinggi dan berhidung mancung.

Pemilik kulit kuning langsat ini berusia 21 tahun.

Ia masih tercatat sebagai mahasiswi semester 7 Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK)-Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Manado.

Di kampus, dia dikenal sosok yang cerdas dan mudah bergaul.

Di kampung halamannya, Likupang, Minahasa Utara, Brenda dikenal sebagai sopir angkot jurusan Likupang-Tatelu.

Banyak yang tidak percaya jika Brenda begitu terkenal di Terminal Likupang sebagai sopir mikrolet.

Selain karena cantik dan memiliki perawakan bak model, Brenda adalah seorang mahasiswi.

Namun demi membantu ekonomi keluarga, pekerjaan keras yang biasa dilakukan kaum pria, dia kerjakan.

Tak hanya sopir angkot, Brenda juga nekat angkat karton-karton berisi air mineral untuk dipasok ke warung-warung.

Bahkan pernah menjadi kuli bangunan.

Saat ditemui di tempat kosnya di Jalan Kembang Kecamatan Sario, Manado, pekan lalu, Brenda mengungkap perjalanan hidupnya yang begitu keras namun menginspirasi itu.

"Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Saya lahir di Rasi, Ratahan, Minahasa Tenggara," kata Brenda yang kini tinggal di Likupang, Minahasa Utara.

Semasa kecilnya, ayah Brenda adalah seorang sopir angkot di Ratahan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved