Polisi Rekontruksi Lakalantas di Jembatan Benenain Malaka
Eki Luan terlihat mundar-mandir mengikuti setiap adegan dalam rekonstruksi laka lantas yang menewaskan sang ayah, Hilarius Luan di jembatan benenain,
Penulis: Dion Kota | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
POS KUPANG.COM, BETUN -- Eki Luan terlihat mundar-mandir mengikuti setiap adegan dalam rekonstruksi laka lantas yang menewaskan sang ayah, Hilarius Luan di jembatan benenain, Kamis (19/5/2016) lalu.
Dirinya terus mengamati setiap adegan yang peragakan oleh tersangka Hendrikus Nahak.
Sesekali dirinya menunjuk ke arah tersangka sambil berkata" kamu tipu, kamu memang mau bunuh bapak. Mana bapak besar begitu bisa jatuh dari celah pagar pengaman jembatan. Kamu jujur saja," ujar Eki dengan nada tinggi.
Ia hadir bersama sang ibu, Romana Huar. Keduanya belum bisa menerima kepergian Hilarius Luan yang begitu cepat.
Keduanya menuding adanya persengkokolan untuk menghabisi nyawa Hilarius.
Pasalnya, pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita sebelum kejadian, Baltasar Taek salah satu kerabat korban datang bertamu ke rumah korban.
Saat berada di rumah korban, Romana sempat mendangar percakapan di telepon antara Taek dan seseorang yang menanyakan posisi mereka berada.
" Saya dengar dia (Baltasar. Red) telepon tanya orang dan tanya posisi mereka di mana. Orang itu bilang mereka sudah di jembatan benenain, makanya baltasar suruh bapak siap cepat-cepat supaya jalan sama-sama ke betun," jelas Romana.
Romana sempat menawarkan helem kepada keduanya, namun ditolak Baltasar dengan alasan tidak ada operasi pemeriksaan oleh polisi.
Keduanya pun berangkat ke Betun dengan menggunakan sepeda motor yang berbeda tanpa menggunakan helem.
Sekitar 30 menit berselang, Baltasar kembali ke rumah korban dan memberikan istri korban dan anaknya jika korban mengalami kecelakaan di jembatan benenain dan tewas di tempat.
" Saya aneh kenapa dia antar saya di jembatan ais dia pergi menghilang. Ada apa sebenarnya. Jangan sampai mereka sudah rencana semua," tutur Romana.
KBO lantas Polres Belu, Ipda IK Karnawa yang memimpin rekonstruksi mengatakan berkas kasus kecelakaan yang menyebabkan Hilarius Luan tewas sudah dilimpahkan ke kejaksaan.
Namun menurut jaksa penuntut umum perlu dilakukan rekonstruksi untuk melihat kronologi kejadian.
" Kita hanya memenuhi petunjuk jaksa untuk melengkapi berkas ini. Usai rekonstruksi akan kita limpahkan kembali ke kejaksaan agar bisa segera disidangkan," ungkap Karnawa.
Terpisah Baltasar Taek yang dikonfirmasi terkait tudingan keluarga korban yang menudinginya sebagai dalang dari lakalantas tersebut menampiknya.
Dirinya mengatakan tidak memiliki niat jahat kepada korban. Ia mengaku memiliki hubungan yang baik dengan korban dan keluarganya. Ia mengatakan, usai mengantar istri korban ke jembatan benenain, ia langsung ke rumah sakit.
" Saya bukan hilang pak, saya pergi ke rumah sakit untuk urus jenazah korban. Saya masih sempat antar jenazah korban ke rumahnya, namun karena ada tudingan dari anak-anak korban jika saya dalang yang menyebabkan korban meninggal, saya sudah tidak berani ke rumah korban lagi," jelasnya.
Sebelumnya, Sungai Benenain kembali memakan korban. Kamis (19/5/2016) sekitar pukul 10.00 Wita terjadi kecelakan lalu lintas yang menyebabkan Hilarius Luan tewas setelah terjatuh ke Sungai Benenain yang airnya sudah kering.
Korban tewas usai terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter ke Sungai Benenain yang sudah mengering. Kepala korban mengalami luka parah usai menghantam batu kali.*