Komunikasi Membawa Kesuksesan
BAGI seorang pemimpin, komunikasi adalah faktor penentu sebuah kesuksesan.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Gerardus Manyela
Laporan Wartawan Pos Kupang, Petrus Piter
BAGI seorang pemimpin, komunikasi adalah faktor penentu sebuah kesuksesan. Tanpa komunikasi yang baik dengan staf maka sulit tercapai pelaksanaan program kerja di lapangan. Bila ada program atau persoalan selalu didiskusikan bersama dan mencari solusi penyelesaiannya.
Itulah Agustinus Bernard Bora, S.T, M.Eng, pria kelahiran Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, 24 Agustus 1965 yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat.
Anak pertama dari lima bersaudara, buah kasih pasangan bapak Ir.Obed Bora (almarhum) dan ibu Yakoba Pandango, mengaku sejak awal mendapat kepercayaan menahkodahi Dinas PU, selalu berusaha keras agar semua pekerjaan fisik membangun Sumba Barat, entah jalan, jembatan, irigasi, air bersih dan lainnya dapat berjalan aman dan lancar.
Tekad kuat tertanam dalam hati tersebut, secara bertahap dari tahun ke tahun terlaksana dengan baik.
Alumnus Universitas Merdeka Malang dan UGM itu, mengaku, meski menghadapi berbagai persoalan, terutama terkait pelaksanaan fisik di lapangan tak membuatnya stres, tetapi justru menjadi spirit untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan pemerintahan dan pembangunan ke depan. Setiap persoalan yang datang, langsung direspon dengan turun ke lapangan bersama semua komponen terkait menuntaskannya.
"Jangan membiarkan setiap persoalan yang datang, tetapi segeralah menyelesaikannya agar masyarakat merasa senang pula," katanya.
Suami dari Dwi Martani Putri Kareri Ara dan ayah empat orang anak, yakni Titanio (SMA kelas III), Abraham Carly Bora (SMA kelas I), Dikto Melayu Bora (SMP kelas III) dan Abigail Bora (SD kelas II) mengaku, enjoy melaksanakan tugas selama ini. Baginya, setiap persoalan kantor sedapat mungkin diselesaikan di kantor dan tidak dibawa ke rumah. Ia tidak ingin persoalan kantor mengganggu biduk kehidupan keluarganya. Keluarga adalah segalanya. Karena itu dia berusaha berbuat baik dengan istri, anak-anak dan keluarga besarnya.
Pria hitam manis berpostur gempal yang menggrandungi olahraga berkuda, bersepeda motor dan mancing, merasa belum banyak berbuat bagi tanah kelahirannya dibanding para pendahulunya.
Sebagai seorang pemimpin, tidak hanya menggenjot staf agar semua program berjalan lancar di lapangan tetapi berusaha membangun interaksi baik dengan staf sebagai sebuah keluarga besar sehingga semua merasa memiliki dan bertanggungjawab bersama atas program kerja dan pelaksanaan program kerja tersebut.
Memang dalam hal pendekatan, tidak semua staf sama karena memiliki karakter berbeda. Ada staf mesti berulang kali disampaikan, baru melaksanakannya. Itu hal biasa dalam dinamika kehidupan. Karena itu, seorang pemimpin terus teruslah mengingatkan staf bila sekali dua kali belum melaksanakan.
Apalagi Dinas PU hanya memiliki 11 tenaga kerja sarjana tak sebanding dengan beban kerja yang ada sekarang. Mestinya dua kali lipat tenaga sarjana tersebut.Walau demikian, ia berusaha mengoptimalkan tenaga sarjana yang ada, agar semua program kerja berjalan lancar.
Dibalik semua itu, ada keinginan mengaktifkan bidang perbengkelan yang sudah puluhan tahun tidak beraktivitas. Memang ada seksi perbengkelan dengan dukungan 20 orang staf tetapi tidak berfungsi. Akibatnya, staf hanya masuk kantor dan duduk-duduk saja hingga jam kantor selesai. Ia berusaha pada tahun 2017 mengadakan peralatan perbengkelan agar aktivitas bengkel PU kembali beroperasi.
Disisi lain, agar semua kendaraan dinas pemerintah yang rusak dapat diperbaiki di bengkel milik pemerintah di Dinas PU. Dengan demikian dapat menghemat anggaran.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat mengirim staf perbengkelan belajar di beberapa bengkel terkenal di Pulau Jawa sehingga memiliki kemampuan mumpuni memperbaiki kendaraan rusak. Apalagi sekarang semua kendaraan dengan sistem elektronik.
Walau sibuk tak membuatnya lupa dengan keluarga. Selalu menyediakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga pada akhir pekan atau hari libur.
