Diskotek, Peredaran Narkoba, dan Perumpamaan Jual Kacang Goreng

Beberapa tahun lalu, peredaran narkoba diceritakan marak terjadi di beberapa diskotek yang ada di Jakarta.

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Diskotek, Peredaran Narkoba, dan Perumpamaan Jual Kacang Goreng
Net
Sabu sabu ilustrasi

POS KUPANG.COM, JAKARTA --Beberapa tahun lalu, peredaran narkoba diceritakan marak terjadi di beberapa diskotek yang ada di Jakarta.

Mulai dari petugas keamanan hingga pegawai diskotek mampu menyediakan narkoba kepada pengunjung.

Diskotek yang dimaksud rata-rata berada di kawasan Jakarta Barat, khususnya kawasan Mangga Besar.

Salah satu diskotek yang sempat jadi langganan para penggemar dunia malam adalah Stadium yang pada bulan Mei 2014 ditutup secara resmi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Di Stadium itu, mau (narkoba) apa saja ada, asal punya duit. Malahan, sempat bebas banget dijual di dalam, sudah kayak jual kacang goreng saja," kata salah satu pengunjung Stadium, DA (27), saat ditemui Kompas.com di sekitar Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, Selasa (11/10/2016).

DA menceritakan, ketika Stadium masih beroperasi, sebagian besar diskotek yang ada di Mangga Besar ikut menerapkan hal serupa agar bisa bersaing.

Transaksi jual-beli narkoba banyak dilakukan di dalam diskotek. Namun, lambat laun, transaksi narkoba di dalam diskotek mulai berkurang.

DA mengakui, dia bersama pengunjung diskotek lainnya mulai kesulitan mencari narkoba saat Stadium ditutup.

Pihak manajemen sudah mulai melakukan pengetatan dan memberlakukan larangan penggunaan narkoba.

Hanya saja, masih ada pegawai diskotek yang menawarinya secara terselubung.

Cara lainnya adalah dengan memperbolehkan pengunjung membawa narkoba dari luar untuk dikonsumsi di diskotek tersebut.

Ketika mendengar kabar diskotek Mille's akan ditutup oleh Pemprov DKI Jakarta, DA tidak heran.

Menurut dia, Mille's kerap jadi tujuan para pengguna narkoba yang mencari kepuasan melalui musik-musik keras yang diperdengarkan di dalam diskotek.

"Istilahnya, pas kalau lagi 'kencang', pada joget di dalam Mille's. Tapi, saya lihat, rata-rata sekarang memang narkoba dibawa dari luar sama pengunjungnya. Kalau mau dapat narkoba di dalam, agak susah, harus kenal sama orangnya dan janjian dulu," tutur DA yang hampir setiap pekan pergi ke diskotek ini.

Secara terpisah, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta, Gea Hermansyah, membenarkan cerita yang dituturkan DA.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved