Nikmati Dingin Panas di Ngargoyoso Karanganyar
PELESIRAN di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak harus ke Tawangmangu.
POS KUPANG.COM -- PELESIRAN di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak harus ke Tawangmangu. Di jalan yang sama menuju Tawangmangu, pelancong bisa berbelok menuju Ngargoyoso.
Ada beberapa pilihan wisata di salah satu kecamatan di Karanganyar di kaki Gunung Lawu itu. Pilihan bisa disesuaikan dengan waktu pelesir yang disiapkan pelancong. Jika hanya berwisata sehari, pilihannya bisa susur sungai, lalu jalan-jalan di antara kebun teh. Kunjungan diakhiri dengan menyeruput teh hangat dengan aneka penganan sembari menghabiskan waktu menjelang perjalanan pulang.
Susur sungai dilakukan dari Dusun Gadungan, Desa Giri Mulyo. Jika berangkat dari Solo, dusun itu berjarak 5 kilometer dari persimpangan yang memecah jalan menuju Tawangmangu dan Ngargoyoso. Ada spanduk kuning bertulis Senatah Adventure di sisi jalan. Spanduk itu menandakan pelancong bisa belok masuk ke jalan kampung untuk mencapai sekretariat Senatan Adventure, wisata alam yang dikelola sejumlah pemuda setempat.
Di sekretariat, wisatawan dapat memilih jenis wisata yang akan dinikmati terlebih dahulu. Ada susur sungai dengan menggunakan ban dalam bekas truk. Rute terpendek 800 meter dan terpanjang untuk sementara ini 3 kilometer.
"Kami sedang menyiapkan rute 8 kilometer," ujar Sukarno, pengelola Senatah Adventure.
Susur sungai tentu harus berbasah-basah di Kali Senatah. Pelancong duduk di atas ban yang dihanyutkan di arus Kali Senatah. Susur Senatah tidak bisa menggunakan perahu karet karena badan sungai sempit dan hanya cukup untuk dilalui ban dalam bekas truk.
Beberapa ban dirangkai agar bisa hanyut dalam satu rombongan. Pemandu duduk di ban paling belakang dan paling depan. Di antara mereka duduk para pelancong dengan usia paling muda empat tahun. Namun, pelancong anak-anak disarankan bersama orang dewasa jika ingin mencoba rute panjang. Jika tanpa pendamping orang dewasa, anak-anak lebih dianjurkan di rute pendek.
Rute pendek atau panjang tentu tetap duduk di ban. Di ban itu, pelancong dihanyutkan di antara batu-batu di dasar dan pinggir Kali Senatah. Pemandu berkali-kali mengingatkan pelancong untuk tetap santai selama dihanyutkan. Cukup mengikuti arus yang mengantar wisatawan ke ujung rute.
"Antrean susur sungai kadang bisa dua jam lebih, tergantung musim liburan atau tidak. Paling tepat datang pas jam makan siang, biasanya antre sebentar saja," ujar Jarot, seorang pengunjung Senatah asal Solo.
Pengunjung tidak perlu berbaris jika antre lama. Mereka cukup mencatatkan nama di sekretariat, selanjutnya akan dipanggil sesuai urutan catatan. Jika antrean panjang, bisa mencoba flying fox yang juga disediakan pengelola Senatah Adventure. Pengunjung dapat pula berjalan-jalan di antara kebun warga dan membeli hasil panen warga jika suka.
Untuk yang lebih suka menanti sembari duduk-duduk saja, bisa memesan mendoan dan teh hangat di warung dekat sekretariat. Tentu harus antre juga untuk mendapat mendoan pesanan karena mendoan baru digoreng begitu dipesan.
"Di sini makanan cepat dingin, namanya juga di kaki gunung. Tidak enak makan mendoan dingin. Apalagi kalau setelah berbasah-basah dan kedinginan di kali. Paling enak makan dan minuman hangat," tutur Yanti, pedagang di dekat sekretariat Senatah.
Minum teh
Sementara menanti mendoan selesai digoreng, Yanti biasanya menyediakan teh yang harganya Rp 5.000 per teko besar. Satu teko cukup untuk mengisi hingga delapan gelas, bukan cangkir kecil. "Ini daun mint yang direbus dan dijadikan teh. Bukan teh diberi aroma mint seperti yang disajikan di kedai-kedai kota. Gulanya asli, bisa pakai gula batu kalau mau," ujar Jarot.
Soal minum teh, ada dua tempat lain di Ngargoyoso yang kondang. Pelancong bisa memilih Bale Branti yang tidak jauh dari Gadungan atau ke Rumah Teh Ndoro Donker. Bale Branti biasanya dipakai pengunjung rombongan besar.
