Lipsus Obat di RSUD Yohannes Kupang
Obat di RSUD Johannes Habis Pasien Beli di Luar
Sejak April 2016 stok obat di RSUD milik pemerintah itu berkurang dan ada yang habis sama sekali.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: omdsmy_novemy_leo
"Bayangkan saja kalau obat untuk penyakit kronik tidak ada, padahal nyawa pasien itu seperti berpacu dengan waktu. Kalau obat parasetamol tidak ada ya tidak mengapa, bisa beli di luar karena harga yang tidak terlalu mahal. Tapi jika obat penyakit kronik, jantung, diabetes, kemoterapi, cuci darah, jika obatnya tidak ada, maka uang banyak juga percuma karena obat tidak ada barangnya. Pastinya pasien dan dokter tidak bisa bikin apa-apa lagi selain berdoa. Hal inilah yang tidak diperhatikan manajemen RSUD," kata sumber.
Kehabisan obat untuk pasien BPJS di RSUD Kupang tambah sumber itu juga berdampak dalam pencapaian terapi pasien, khususnya pasien kronik.
"Jangankan pasien, dokter juga pasti stress. Karena saat jadwal kontrol, penyakit pasien bukan tambah baik tapi malah tambah buruk, karena tidak minum obatnya maka terapinya tidak berhasil," kata sumber.
Mengenai pergantian biaya pembelian obat BPJS di luar apotek RSUD juga dinilai prosesnya sangat lama ditangani manajemen. Pergantian biaya bisa sampai enam bulan.
"Kasihan kan pasiennya bolak-balik dari luar kota ke RSUD hanya untuk menanyakan pergantian biaya pembelian obat. Masa sampai enam bulan baru dibayarkan," kata sumber. (vel)