Dinkes Kota Kupang Ingatkan Warga Jaga Sanitasi Antisipasi DBD

Dia menjelaskan, pada setiap musim hujan seperti saat ini akan rentan dengan munculnya penyakit akibat perubahan suhu lingkungan

Editor: Marsel Ali
zoom-inlihat foto Dinkes Kota Kupang Ingatkan Warga Jaga Sanitasi Antisipasi DBD
Pos Kupang/ant
Ilustrasi--Pemberantasan DBD. Petugas dari Dinas Keehatan Kota Denpasar melakukan pengasapan (foging) sarang nyamuk di Kelurahan Dangin Puri Kaja, Kota Denpasar, Sabtu (30/7/2016). Pegasapan tersebut dilakukan akibat wabah Demam berdarah dengue (DBD) yang terus merebak sehingga menyebabkan 30 orang meninggal periode bulan Januari-April 2016 dari 6.812 kasus DBD yang terjadi di Bali. (ANTARA/Wira Suryantala)

Sanitasi lingkungan di sekitar tempat tinggal harus terus dijaga dan itu menjadi tanggung jawab seluruh warga secara bersam-sama.

"DBD adalah salah satu jenis penyakit yang penulakarannya sangat mudah dan bisa menyebab kematian. Karena itu haru diperangi bersama," kata mantan kepala Dinas kesehatan Kabupaten Kupang itu.

Hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kupang menunjukkan terjadi penyimpangan iklim saat ini berupa hujan di musim kemarau akibat monsun Australia lemah.

Meskipun saat ini NTT dan sekitarnya memasuki musim kamarau, Kota Kupang dan sekitarnya masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi akibat melemahnya monsun Australia.

Musim saat ini dipengaruhi oleh dua monsun yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Pada saat terjadinya musim hujan yang bergerak adalah monsun Asia, sedangkan musim kering yang bergerak ialah monsun Australia. Monsun Australia inilah yang melemah, sehingga musim kemarau terdapat gangguan turunnya hujan.

Berdasarkan monitoring dinamika atmosfer BMKG menunjukkan bahwa El Nino kuat sudah terjadi sejak bulan Agustus 2015, hingga berada pada status El Nino Moderate dan telah meluruh secara perlahan-lahan menjadi Netral pada bulan April-Mei 2016.

Sementara La Nina diprediksi terjadi pada akhir tahun antara bulan Oktober-Desember 2016 dengan peluang 50 persen.

Pada periode tersebut bertepatan dengan periode awal musim hujan sehingga perlu diwaspadai peluang terjadinya curah hujan tinggi pada saat La Nina berlangsung. (ant)

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved