LIPSUS
Dokter Nina Keraf: Jangan Terlambat Menangani Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit hati. Hati manusia itu berfungsi sebagai metabolisme hampir semua zat-zat Hepatitis B adalah penyakit hati.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: omdsmy_novemy_leo
NEWS ANALYSIS
dr. Catharina PS Keraf, SpPD, FINASIM (Ahli Penyakit Dalam)
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hepatitis B adalah penyakit hati. Hati manusia itu berfungsi sebagai metabolisme hampir semua zat-zat yang berguna bagi tubuh. Karena itu, proses metabolism harus dijaga.
Jika proses metabolisme di dalam hati itu gagal karena virus, maka zat-zat yang berguna bagi tubuh akan menjadi racun yang mematikan.
Virus ini menyerang sel-sel hati dan virus akan langsung masuk ke inti sel. Kalau kita hendak membunuh hepatitis B, kita harus membunuh sel hati. Hal ini sulit dilakukan.
Seseorang yang sudah terkena hepatitis B susah disembuhkan. Hepatitis B ini bisa menjadi akut kurang dari enam bulan dan kronis lebih dari enam bulan.
Dalam masa akut, pasien bisa diberikan terapi smpmtomatik untuk membuat enak badan, mengistirahatkan tubuh agar sel-sel bisa istirahat sampai dipulihkan diri sendiri.
Dalam masa ini juga bisa diberikan hepato protextor untuk melindungi sel-sel hati yang sehat agar tidak terkontaminasi dengan sel hati yang sudah sakit. Dalam masa kurang dari enam bulan, seharusnya dokter tidak memberikan anti virus kepada pasien, ini yang kadang salah dilakukan oleh dokter.
Untuk pengobatan, harus mengonsumsi makan makanan yang sehat dan bergizi, serta banyak beristirahat untuk mempercepat fase pemulihan. Hati akan kembali normal beberapa bulan setelah infeksi akut.
Sedangkan pasien dengan Hepatitis B berkepanjangan atau kronis dapat berkembang menjadi pengerasan atau sirosis hati, menyebabkan terjadi kerusakan permanen. Jika hal ini tidak serius ditangani, maka risiko jangka panjang bisa terkena kanker, meski hal itu tergantung antibodi seseorang.
Jika Hepatitis B kronis ini tidak ditangani, bisa menjadi sirosis hati. Bahkan jika gagal konpensasi, maka perut akan besar, mata kuning dan hati membesar.
Bahkan bisa menyebabkan kanker. Jika sudah teridentifikasi hepatitis kronis, maka setiap enam bulan harus cek fungsi hati seperti Cek SGOT/SGPT atau cek AFPT (petanda tumor). Juga USG hati untuk cek tanda kanker. Saat ini bisa diberikan obat anti virus.
Penularan virus hepatitis B hanya terjadi melalui darah. Artinya, virus berpindah melalui paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Juga melalui transfusi darah dengan darah yang terinfeksi, terkena jarum suntik atau penggunaan jarum suntik secara berulang yang sering terjadi pada pengguna obat-obatan terlarang, kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi dan penyebaran dari ibu ke anak.
Jika tidak dilakukan penanganan, ibu yang terinfeksi memiliki 20 persen risiko menularkan virus ke bayinya selama proses melahirkan. Pada umumnya, orang yang terinfeksi secara tiba-tiba atau akut dengan hepatitis B tidak akan menunjukkan gejala.
Bahkan pada beberapa pasien, infeksi dapat terbatas. Mengapa? Karena mungkin orang tersebut dapat melawan virus dalam beberapa bulan. Namun, jika tidak ada perlawanan kepada virus tersebut setelah enam bulan, maka yang bersangkutan akan menjadi pembawa virus berkepanjangan atau kronis.
Saat itu, dia tidak menunjukkan gejala, tapi dapat menularkan virus hepatitis B kepada orang lain.
Namun beberapa pasien bisa menunjukkan perkembangan gejala pada masa infeksi akut. Gejala yang paling menonjol adalah timbulnya warna kuning pada tubuh, di mana kulit dan bagian putih pada mata berwarna kekuningan.