Tiga Desa Di Raimanuk Dapat Kompor Biomassa dan PLTS
Kecamatan Raimanuk termasuk salah satu kecamatan yang wilayahnya masih terisolir, memiliki keterbatasan sumber daya energi dan kelistrikan.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA -- Kecamatan Raimanuk termasuk salah satu kecamatan yang wilayahnya masih terisolir, memiliki keterbatasan sumber daya energi dan kelistrikan.
Untuk mengatasi hal ini, di tahun 2016, ada tiga desa di kecamatan Raimanuk yakni Desa Raimanus, Faturika dan Duakoran mendapatkan perhatian dari pemerintah Provinsi NTT melalui pemberian bantuan kompor biomassa dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD NTT, Angelino Belo Da Costa ketika melakukan kunjungan kerja komisi ke Belu di Atambua, Kamis (30/6/2016).
Angelino yang baru kembali setelah memantau perkembangan pembangunan proyek APBD I berupa Saluran Irigasi Hasfuik ini mengatakan, tiga desa di Raimanuk ini akan mendapatkan bantuan PLTS sebanyak 100 titik dan kompor biomassa 54 unit untuk setiap desa.
"Kita berharap dengan adanya perhatian pemerintah provinsi, berbagai kesulitan warga terbantu," ujarnya.
Dikatakannya, 100 titik PLTS dan 54 unit kompor Biomassa untuk tiga desa itu diberikan melalui dinas pertambangan dan energi provinsi NTT yang saat ini sedang dalam proses pelelangan.
"Sekitar bulan agustus kita serahkan. Mitra kita (dinas pertambangan dan energi, red) sudah didorong supaya secepatnya sehingga di perubahan anggaran kita bisa dorong ke program lain," ujarnya.
Menurut Ketua Fraksi PAN ini, kecamatan Raimanuk tidak masuk dalam kawasan perbatasan namun infrastruktur dasar seperti air, jalan dan listrik di kecamatan ini sangat memperhatinkan.
"Ini menjadi catatan komisi dan PAN untuk diperjuangkan. Jangan sampai daerah lain menikmati kue pembangunan namun di wilayah lain dilupakan," pungkasnya.
Tokoh pemuda dari Kecamatan Raimanuk, Aprianus Hale secara terpisah mengatakan, jika melihat kondisi wilayah-wilayah kecamatan di Belu maka bisa dipastikan bahwa Raimanuk belum seluruhnya disentuh pembangunan.
"Jika kecamatan lain mengeluh jalan rusak, itupun pernah ada jalan aspal yang sudah rusak. Tapi di Raimanuk, ada desa seperti di Renrua dan desa lainnya yang tidak pernah ada jalan aspal. Selain itu listrik dan air bersih juga perlu mendapat perhatian pemerintah," katanya.
Dirinya berterimakasih kepada Ketua Komisi IV DPRD NTT, Angelino Belo Da Costa yang memberi perhatian untuk Raimanuk dan Belu dalam hal listrik dan kompor biomassa, namun perlu juga diperhatikan di bidang pertanian.*